Hemat BBM, ini Strategi Ojol
Pengemudi ojol menunggu penumpang. Foto:edy handoko sumeks.co --
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sejak naiknya Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite, pengemudi Ojek Online (Ojol) mengubah strategi untuk mencari penumpang.
Biasanya, guna mendapatkan penumpang para ojol melakukan mobile atau keliling mencari pelanggan. Namun, sejak harga BBM naik, pengemudi ojol sering mencari penumpang di titik tertentu.
Misal, mangkal di tempat yang menjadi Sukabangun, di depan Palembang Icon, Palembang Indah Mall dan tempat lainnya atau berhenti dan mencari penumpang setelah mengantarkan pelanggan ke suatu tempat. Hal ini dilakukan guna mengirit BBM.
BACA JUGA:Todong dan Rampas Handphone Milik Driver Ojol, Kedua Kaki Fei Ditembak Polisi
Dedi, salah satu pengemudi ojol mengatakan, saat ini banyak pengemudi menunggu di tempat kamp karena jika mencari penumpang secara mobile maka akan rugi di bahan bakar. Terlebih, jika dilakukan secara mobile biasanya pengemudi mendapatkan penumpang jaraknya cukup jauh dari titik penjemputan.
"Biasa penumpang yang didapat suka mental jauh dari titik awal penjemputan," ungkaphya saat dibincangi SUMEKS.CO, Jumat 30 September 2022.
Apalagi, harga pertalite sudah naik maka kebanyakan pengemudi mangkal di kamp khusus ojol. Karena, itu cukup efisiensi dan penumpang yang didapat juga tak jauh dari titik penjemputan.
"Kami biasanya berhenti di tempat pengantaran terakhir. Nanti kan di sana banyak juga teman-teman yang lain," tuturnya.
BACA JUGA:Tarif Ojol Naik, Asosiasi Belum Dikasih Tahu
Selain itu, sejak dinaikkannya harga pertalite pejumpang sedikit menurun sekitar 30 persen. Hal ini karena tarif ongkos bagi penumpang juga ikut dinaikkan dari pusat. Jadi, penumpang memilih aplikasi yang lebih murah.
"Kalau Gojek dan Grab itu kan sudah naik ongkosnya, kalau maxim belum. Makanya penumpang biasa beralih ke maxxim," tuturnya.
Hal senada diungkapkan Galih pengemudi Gocar yang biasa mangkal di sekitaran stadion Bumi Sriwijaya, dia mengungkapkan sekarang penumpang sepi karena tarifnya naik. Kalau dulu kata Galih, untuk tembus sepuluh poin dari pagi sampai sore sudah cukup untuk mencapai target.
"Sekarang kita sudah keluar subuh sampe sore, sepuluh poin saja susah kita dapat," tuturnya.
Lanjut Galih, untuk mengirit BBM sekarang banyak pengemudi yang mangkal di kamp. Bahkan, banyak yang mangkal dirumah menunggu penumpang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: