Ini 12 Desa di Muba-Banyuasin Siap Jadi Bagian dari Land4Lives
Pertemuan peneliti ICRAF Indonesia dengan warga yang akan menjadi objek penelitian Land4Lives. foto: istimewa--
SUMEKS.CO, PALEMBANG - World Agroforestry atau ICRAF Indonesia terus melakukan pembinaan terhadap desa di Sumsel. Kali ini perwakilan 12 desa di Kabupaten Banyuasin dan Musi Banyuasin,memberikan persetujuan atas rencana kegiatan penelitian aksi Sustainable Landscapes for Climate Resilient Livelihoods (Land4Lives atau Lahan untuk Kehidupan) yang bertujuan untuk pengelolaan bentang lahan yang lebih baik dan peningkatan penghidupan berketahanan iklim, Kamis (18/8) di Kantor KPH Lalan Mendis dan Jumát (19/8) di Kecamatan Muara Sugihan.
Persetujuan dituangkan dalam dokumen yang ditandatangani oleh masing-masing perwakilan lima desa yang hadir di KPH Lalan Mendis - MUBA, yakni Desa Muara Medak, Mendis Jaya, Desa Mangsang, Desa Kepayang, dan Sukadamai, bersama Perwakilan World Agroforestry (ICRAF) Indonesia sebagai pelaksana Land4Lives, Kepala KPH Lalan Mendis, serta perwakilan Kecamatan Bayung Lencir juga turut menandatangani dokumen tersebut.
Desa-desa lainnya di Kabupaten Banyuasin, melaksanakan penandatanganan secara langsung bersama empat desa yang hadir di Aula Kecamatan Muara Sugihan, yakni Desa Daya Murni, Jalur Mulya, Bringin Agung, dan Ganesa Mukti, beserta Perwakilan Bappeda Litbang Kab. Banyuasin, DPMD Kab. Banyuasin,
TRGD Sumsel, World Agroforestry (ICRAF) Indonesia sebagai pelaksana Land4Lives, serta Camat Muara Sugihan. Sementara untuk tiga desa lainnya yang berhalangan hadir secara langsung pada kedua seremoni penandatanganan, akan menggelar acara penandatanganan kesepakatan di desa masingmasing.
Sebelumnya kegiatan sosialisasi rencana kegiatan Land4Lives telah dilaksanakan ditingkat desa sejak 11 - 16 Agustus 2022, dengan pemaparan terkait kegiatan projek yang akan dilakukan di desa yang menjadi lokus kegiatan Land4Lives.
Kepala KPH Lalan Mendis, Ir Salim Jundan MSi, dalam sambutannya menyampaikan, “Land4Lives merupakan kegiatan positif yang hadir untuk mempersiapkan masyarakat dengan kegiatan pemberdayaan bagi peningkatan kapasitas masyarakat, ICRAF telah didukung oleh Pemerintah Canada sehingga masyarakat desa tinggal menyiapkan lahan dan SDM-nya.”
Menurutnya, semua desa yang terpilih adalah desa-desa yang termasuk dalam kawasan KPH Lalan-Mendis, karenanya KPH akan berkolaborasi dengan ICRAF dalam kegiatan Land4Lives ini.
Sementara itu, Kabid Perencanaan Perekonomian dan SDA, Bappeda Litbang Kabupaten Banyuasin Pipi Oktorini, SE MSi yang hadir dalam penandatanganan di Kecamatan Muara Sugihan mengepresiasi langkah yang dilakukan ICRAF Indonesia dengan melakukan penelitian lahan untuk kehidupan di Banyuasin.
"Kecamatan Muara Sugihan terpilih dengan desa terbanyak, harapannya agar pihak desa dapat mensupport kegiatan Land4Lives ini yang merupakan pemberdayaan masyarakat untuk lahan penghidupan," ujar Pipi. "Land4Lives terkait dengan masalah kerentanan pangan dan perubahan iklim, dimana masyarakatlah yang selama ini paling terdampak, khususnya masyarakat miskin, perempuan, dan anak.”
Pipi menyatakan bahwa Bappeda juga mengajak OPD terkait untuk mendukung kegiatan ini, agar nantinya dapat berkelanjutan.
Peneliti senior ICRAF Indonesia Gerhard Sabastian Manurung mengatakan bahwa persetujuan dari desa merupakan tahap penting dalam pelaksanaan rencana kegiatan Land4Lives, karena persetujuan ini adalah bukti penghormatan terhadap hak-hak masyakarat desa atas nasib mereka sendiri.
Menurut Gerhard, tahapan ini dikenal juga dengan PADIATAPA atau persetujuan atas dasar informasi tanpa paksaan (FPIC atau Free, Prior, Informed, Consent) yang diharapkan akan menumbuhkan rasa kepemilikan desa atas kegiatan yang akan dilaksanakan bersama dengan para peneliti ICRAF.
Land4Lives adalah proyek riset aksi yang berlangsung hingga 2026 dan merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas dan Pemerintah Kadana melalui Global Affairs Canada. Proyek ini dilaksanakan oleh ICRAF di tiga provinsi; Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
Adapaun tujuan dari Land4Lives adalah untuk perbaikan pengelolaan bentang lahan yang peka gender, ketahanan pangan, mata pencaharian dan ekonomi lokal yang tahan perubahan iklim, terutama bagi kelompok rentan, termasuk di dalamnya perempuan dan anak perempuan di Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya dilakukan di tingkat desa, tetapi juga dilakukan di tingkat bentang lahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: