Omset Rp30 Juta, Hendrik Merantau ke Kota Lubuklinggau untuk Jualan Bendera
Hendrik (26), salah satu pedagang mengaku sengaja merantau dari Cimahi, Jawa Barat ke Kota Lubuklinggau. -Khalid-
SUMEKS.CO, LUBUKLINGGAU - Penjualan bendera merah putih dan atribut bernuansa 17 Agustus marak. Seperti di Jl Yos Sudarso, depan Polres Lubuklinggau.
Hendrik (26), salah satu pedagang mengaku sengaja merantau dari Cimahi, Jawa Barat ke Kota Lubuklinggau. Tinggal di rumah kontrakan di Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau.
"Sejak tanggal 1 Agustus Saya mulai jualan," ujar Hendrik, sembari menunggu dagangannya di depan Polres Lubuklinggau, Senin (8/8).
Hendrik mengaku setiap tahun berjualan bendera merah putih dan atribut 17 Agustus lainya di Lubuklinggau. Tepatnya sejak 2010 lalu.
BACA JUGA:Sopir Angkot - Ojek di Lubuklinggau Keluhan Sulit Dapat Pertalite
Selama 12 tahun ini hanya dua tahun absen atau tidak berjulan di Lubuklinggau.
"Pada 2020 sama 2021, karena Covid-19 Saya tidak jualan bendera," katanya.
Dia memilih Kota Lubuklinggau, karena sudah terbiasa berjulan. Lagi pula sebelumnya tidak banyak saingan. Berbeda kalau jualan di Bandung sangat yang jualan bendera.
"Dulu bisa laku 200 potong bendera setiap hari di Lubuklinggau," tambahnya.
Namun diakuinya, tahun ini berbeda omset penjualan bendera-nya menurun. Menurutnya sudah semakin banyak yang juga jualan bendera.
BACA JUGA:Puncak Musim Durian di Lubuklinggau Diperkiralan Awal Agustus
"Sekarang paling 100 potong sehari. Biasanya minggu pertama, masuk minggu kedua Agustus merupakan puncak orang-orang beli bendera,” ungkap Hendrik.
Hendrik datang bersama tujuh temannya yang lain, dari Cimahi. Ketujuh temannya berjulan di Curup, Bengkulu.
"Saya stok 50 kodi atau 1.000 potong bendera dan umbul-umbul," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: