Ungkap Isi Rekaman CCTV, Komnas HAM Beberkan Detik-detik Tewasnya Brigadir J

Ungkap Isi Rekaman CCTV, Komnas HAM Beberkan Detik-detik Tewasnya Brigadir J

CCTV kompleks yang diletakkan di tembok pembatas antara garasi bagian depan rumah Irjen Ferdy Sambo dengan tetangga. Foto: Mercurius Thomos Mone/JPNN.com--

Sementara, Putri Candrawathi menuju belakang rumah untuk melakukan tes PCR.

“Setelah ibu PC, secara berurutan asisten rumah tangga, Brigadir Yoshua, Bharada E kelihatan PCR. Setelah itu, mereka istirahat di depan rumah. Tapi ini tidak terekam di CCTV, Ini berdasarkan keterangan mereka. Ibu masuk dalam kamar,” kata Taufan Damanik.

BACA JUGA:Makin Janggal, Kenapa Komnas HAM Lipat Kertas Hasil Investigasi Kematian Brigadir Joshua?

Tidak sampai satu jam, Brigadir J dan ajudan lainnya berkumpul di depan rumah. Ini sesuai dengan timeline saat Brigadir J melakukan percakapan via telepon dengan pacarnya Vera Simanjuntak.

“Keterangan para ADC itu klop dengan teleponnya Vera. Dia (Vera) bilang telepon terjadi pukul 16.31. Bukan 16.43. Pada pukul 16.31, Vera bertelepon ke Yoshua,” imbuhnya.

Vera, lanjut Taufan Damanik, mendengar waktu Brigadir J sedang berbicara dengannya ada suara orang tertawa.

BACA JUGA:CCTV Dibuka Komnas HAM, Ada Brigadir J-Ferdy Sambo di Hari Kejadian

Sekitar 17.01 WIB

Brigadir J dan rombongan terekam CCTV naik ke mobil menuju rumah dinas di Jalan Duren Tiga, Jakarta Selatan atau tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Brigadir J.

Beberapa menit berselang, Ferdy Sambo juga terekam ke luar dari rumah pribadinya.

Awalnya mobil yang ditumpangi Ferdy Sambo terlihat menuju ke arah lain. Namun, baru beberapa menit berjalan, mobil Ferdy Sambo berhenti. Lantas berputar arah ke rumah dinas.

BACA JUGA:Komnas HAM Cecar Bharada E Pertanyaan Khusus

“Keterangan penyidik yang menyatakan bahwa katanya dia (Ferdy Sambo) menuju rumah dinas karena ditelepon oleh istrinya karena ada kejadian itu. Namun, sekali lagi itu versi dia,” tukasnya.

Tak berselang lama, Putri Candrawathi terekam kembali ke rumah pribadinya. Dia tampak seperti menangis.

Taufan menyebut ada satu sampai dua orang yang saat itu mendampingi Putri Candrawathi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: