Kadis DKPP Klaim Wabah PMK Hanya 197 Kasus
H Mawardi Yahya meninjau vaksinasi PMK di kandang sapi milik Dahlan, Selasa (28/6). foto: m naba anwar sumeks.co--
SUMEKS.CO, PALEMBANG - Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya bersama Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Sumsel Ruzuan Effendi meninjau pelaksanaan vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi.
Vaksin PMK itu dilaksanakan di Kandang Sapi Dahlan, Jl Padat Karya, Lr Mangga 4, Sugih Waras, Talang Jambe, Palembang, Selasa (28/6) siang.
"Dengan melaksanakan vaksin PMK ini kita harap setelah ini kabupaten/kota di Sumsel dapat teratasi, kita juga dapat bantuan vaksinasi dari Pemerintah Pusat sebanyak 12.200 dosis vaksin untuk memberantas penyakit PMK, saya kira itu semoga dapat bebaskan PMK di Sumsel," kata Mawardi saat meninjau pelaksanaan vaksinasi.
Sementara, Kepala Dinas DKPP Sumsel, Ruzuan Effendi menuturkan bahwa pelaksanaan vaksin ini merupakan komitmen pemerintah terhadappeternak sapi di Sumsel.
"Kita mengharapkan peternak kita jangan sampai ada kerugian oleh PMK ini, tadi sudah disampaikan bahwa 12.200 vaksin harus diselesaikan sebelum tanggal 5," tuturnya.
Lanjutnya, dengan adanya virus PMK ini tentu menurunkan nilai jual sapi bagi para peternak petani di Sumsel.
"Jika vaksin 12 ribu ini kurang, kita akan minta tambah lagi, ini sudah disebar ke seluruh kabupaten/kota di Sumsel, saya kira Palembang tidak terpapar banyak," ucapnya.
Sesuai dengan data siaga PMK, yang terpapar paling banyak ialah di daerah Muara Enim tapi bisa dikendalikan, total yang sakit PMK saat ini tinggal 197 sapi di Sumsel.
"Kita menekan lalu lintas masuknya sapi ke Sumsel dengan cara menghalangi sapi yang terpapar ke sapi yang sehat, untuk sapi yang telah divaksin akan diberi penanda," timpalnya.
Sementara itu, peternak sekaligus pemilik kandang sapi, Dahlan menyebutkan sebanyak 27 dosis vaksin telah diberikan untuk sapi miliknya.
"Saya menyambut baik dan terima kasih kepasa Pemprov Sumsel yang telah memperhatikan virus PMK ini, sapi yang divaksin anak-anak dan sapi betina produktif," ungkapnya.
Kendati demikian, dia menambahkan bahwa di kandang miliknya tidak ada ditemukan sapi yang terpapar PMK.
"Saya juga telah berhenti membeli sapi dari luar kota kerena adanya virus PMK ini, harapannya semoga ini cepat teratasi," tukasnya. (mg01)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: