Meski waktu persiapan terbatas, strategi yang dirancang diproyeksikan untuk menghadapi dua lawan kuat, Arab Saudi dan Irak.
Pemain garuda senior dituntut menjaga konsentrasi, memaksimalkan peluang, serta tampil dengan disiplin tinggi sepanjang pertandingan.
Suasana timnas Indonesia saat ini tetap penuh optimisme.
Pelatih Patrick mengakui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dikontrol, seperti cedera pemain atau keterlambatan kedatangan pemain dari klub masing-masing.
Namun, hal terpenting adalah bagaimana seluruh tim bekerja sama di lapangan.
“Yang bisa kami lakukan sebagai staf adalah memastikan pemain segar, cerah, dan bekerja pada level yang tepat. Kami sudah menyiapkan mereka sebaik mungkin. Sekarang waktunya membuktikan di lapangan,” jelasnya.
Dengan komposisi yang ada, absennya Emil memang menjadi kehilangan besar.
Namun, kehadiran Martin, Nadeo, dan opsi lain di bawah mistar memberi keyakinan bahwa Timnas tetap punya kekuatan untuk menghadapi laga penting.
Dukungan publik, konsistensi permainan, dan semangat nasionalisme diharapkan menjadi tambahan energi bagi Garuda.
Pertandingan melawan Arab Saudi dan Irak akan menjadi ujian sesungguhnya, bukan hanya untuk para pemain, tetapi juga untuk seluruh bangsa yang menaruh harapan besar pada Timnas Indonesia di jalur menuju Piala Dunia 2026.