SUMEKS.CO - Banyak orang yang berpikir bahwa kopi adalah "jurus sakti" biar fokus kerja, apalagi kalau deadline udah nempel di ubun-ubun.
Tanpa sadar menyeruput satu gelas kopi susu (kopsus), dua gelas, malah bisa tiga gelas sehari. Awalnya sih ngerasa melek dan semangat, tapi tahu-tahu tangan mulai gemetar, jantung deg-degan.
Parahnya bisa kepala terasa berkunang-kunang. Nah, ini sebenarnya tanda tubuh ngasih sinyal, "Hey, udah overdosis kafein, bro!"
Menurut Mayo Clinic, konsumsi kafein yang masih dianggap aman untuk orang dewasa sehat itu maksimal sekitar 400 mg per hari, atau kira-kira setara 4 cangkir kopi seduh biasa.
BACA JUGA:Hati-hati! Minum Kopi di Pagi Hari, Kebiasaan Sehat atau Malah Berisiko?
BACA JUGA:Minum Kopi Campur Garam, Pria 73 Tahun Asal Kalimantan Selatan Meninggal di Musi Rawas
Tapi, masalahnya, kopi susu kekinian biasanya mengandung campuran espresso (yang lebih pekat) plus gula dalam jumlah tinggi.
Belum lagi kalau minumannya besar dan ditambah topping sana-sini, sekali minum bisa langsung melebihi ambang batas aman kafein harian.
Gemetar setelah minum kopi sebenarnya salah satu gejala umum dari intoksikasi kafein.
Selain tangan gemetar, biasanya diikuti juga sama rasa cemas berlebihan, mual, susah tidur, bahkan serangan panik ringan.
BACA JUGA:Sensasi Kopi di Tepi Sungai: Ogan Komering Ilir Pecahkan Rekor MURI Minum Kopi Serentak!
BACA JUGA:Luar Biasa! Provinsi Sumsel Pecahkan Rekor MURI dengan Minum Kopi Terbanyak di Pinggir Sungai
Berdasarkan laporan dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), kelebihan asupan kafein juga bisa memperburuk gangguan jantung laten, kayak aritmia, yang kalau parah bisa berujung fatal.
Yang bikin tambah serem, kombinasi antara kafein dan gula tinggi (seperti pada kopi susu) ternyata memperparah efek buruknya.
Studi dari American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan bahwa konsumsi berlebihan kombinasi ini bukan cuma meningkatkan risiko penyakit jantung, tapi juga mempercepat resistensi insulin, alias tiket cepat menuju diabetes tipe 2.