Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palembang mencatat bahwa permintaan bahan makanan tradisional seperti ikan giling, daun pisang, dan bumbu dapur melonjak hingga 60% pada pekan terakhir bulan Ramadan.
Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat dalam mempersiapkan sajian khas daerah untuk menyambut Lebaran, sekaligus menjaga keberlangsungan tradisi kuliner yang telah diwariskan secara turun-temurun.
Kue srikaya Palembang juga menempati posisi istimewa sebagai bagian dari ritual makan bersama saat Lebaran.
Dibuat dari santan, telur bebek, dan gula merah, kue ini memiliki rasa manis dan tekstur lembut yang cocok disantap bersama secangkir kopi atau teh.
BACA JUGA:Resep Tongseng Ayam, Kuliner Khas Indonesia yang Gurih dan Lezat, Cara Masaknya Praktis!
BACA JUGA:Kuliner Khas Lebaran: Begini 6 Menu Makanan yang Identik dan Favorit saat Hari Raya
Biasanya kue ini disajikan dingin setelah disimpan di dalam kulkas, memberikan sensasi segar saat disantap di siang hari.
Ragam hidangan khas Lebaran Palembang bukan hanya soal rasa, tetapi juga menyimpan nilai budaya dan sejarah.
Setiap sajian memiliki cerita, proses panjang, serta filosofi yang membuatnya tidak sekadar makanan, melainkan bagian dari identitas masyarakat.
Hidangan ini juga berperan sebagai sarana memperkuat hubungan kekeluargaan, karena proses memasak biasanya dilakukan secara gotong royong dan menjadi ajang berkumpul bersama sebelum hari raya tiba.
BACA JUGA:Kuliner Ramadan Berlimpah! Pasar Beduq Taman Segitiga Emas Resmi Dibuka Pj Bupati OKI
BACA JUGA:Nasi Kapau Kuliner Khas Sumatera Barat, Bisa Jadi Menu Sahur Anti Mainstream
Tidak mengherankan jika banyak perantau dari Palembang selalu menyempatkan diri untuk pulang atau sekadar mencari cita rasa autentik di kota tempat tinggal.
Hidangan khas Lebaran dari Palembang telah menjadi jembatan emosional yang menghubungkan rasa rindu, kebersamaan, dan identitas budaya.
Lezatnya sajian tradisional ini tak hanya menggugah selera, tetapi juga mengingatkan akan pentingnya menjaga dan merayakan akar tradisi yang telah diwariskan secara turun-temurun.