Model panggang lebih cocok dinikmati oleh penikmat cita rasa gurih yang sedikit garing di luar namun tetap lembut di dalam.
Kuliner ini sangat populer di kalangan perantau asal Palembang yang kerap mengungkapkan kerinduan terhadap model sebagai simbol kehangatan rumah.
BACA JUGA:Resto Apung Sesera, Lestarikan Kuliner Khas Palembang
BACA JUGA:Google Doodle Menampilkan Rendang, Kuliner Khas Indonesia yang Enak dan Memiliki Keunikan!
Tak ketinggalan, sambal tempoyak menjadi pelengkap utama yang tidak boleh absen dari meja makan Lebaran di Palembang.
Terbuat dari fermentasi durian, sambal ini disajikan sebagai cocolan atau bumbu tambahan untuk lauk-pauk seperti ikan pindang atau ayam bakar.
Meskipun aromanya cukup tajam, rasa sambal tempoyak memberikan sensasi unik yang sulit ditemukan di tempat lain.
Menurut Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Sumatera Selatan, tempoyak yang difermentasi dengan baik memiliki kandungan probiotik yang bermanfaat bagi pencernaan, menjadikan sambal ini tak hanya lezat tetapi juga menyehatkan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.
BACA JUGA:Jangan Ngeres Dulu, 'Jem Belanda' Kuliner Khas Madura Ini Bikin Chef Juna dan Renata Kaget
BACA JUGA:Resep Kuliner Legendaris Coto Makassar, Menggugah Selera dengan Kuah Kental!
Lepat pisang menjadi salah satu sajian penutup yang paling dicari saat Lebaran di Palembang.
Penganan ini dibungkus daun pisang dan berisi campuran pisang, kelapa parut, dan tepung ketan.
Proses pengukusan yang cukup lama membuat teksturnya lembut dan legit.
Lepat pisang tak hanya dikenal sebagai kudapan biasa, tetapi juga memiliki nilai simbolik karena biasanya dibagikan kepada tetangga sebagai bentuk rasa syukur dan mempererat hubungan antarwarga.
BACA JUGA:Makanan Khas Kepulauan Riau, Mie Tarempa Asal Anambas yang Rasanya Unik, Pecinta Kuliner Wajib Coba!
BACA JUGA:Tempat Wisata & Kuliner di Sekitar JTTS, Wajib Dikunjungi Bersama Keluarga Selama Libur Lebaran