Menghapus aplikasi yang memicu kecemasan sementara waktu juga dapat membantu mengurangi tekanan.
Langkah ini memberi ruang untuk fokus pada hal-hal lain yang lebih berarti.
BACA JUGA:Tren Lari Bisa Jadi Bumerang! Kenali Kesalahan Umum di Tren Running Gen Z
BACA JUGA:Bedah Istilah Baru Gen Z Tentang Fenomena Jam Koma, Ternyata Berisiko Terhadap Kondisi Tubuh
Praktik self-care juga sangat dianjurkan untuk mengatasi FOMO.
Aktivitas seperti journaling, meditasi mindfulness, atau olahraga ringan membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan rasa syukur terhadap apa yang dimiliki.
Fokus pada kebutuhan dan kebahagiaan diri, dengan begitu tekanan untuk selalu mengikuti tren perlahan berkurang.
Menikmati momen secara offline menjadi cara lain yang efektif.
BACA JUGA:Fenomena Jam Koma pada Gen Z Ternyata Bisa Dibasmi dengan Salah Satu Produk Eskrim, Kok Bisa?
BACA JUGA:Ternyata Fenomena Jam Koma Pada Gen Z Bisa di Deteksi Melalui 5 Ciri ini, Apakah Anda Termasuk?
Menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, atau mengeksplorasi hobi baru bisa membantu mengalihkan perhatian dari media sosial.
Pengalaman nyata memberikan kebahagiaan yang lebih autentik dan membantu mengurangi ketergantungan pada validasi digital.
Terakhir, penting untuk bersikap realistis terhadap apa yang terlihat di media sosial. Tidak semua yang diunggah mencerminkan kenyataan.
Banyak unggahan hanya menunjukkan sisi terbaik seseorang, bukan gambaran penuh kehidupan mereka.
BACA JUGA:Fenomena Jam Koma Mulai Mewabah, Gen Z Harus Waspada Kalau Tidak Mau Rugi