SUMEKS.CO - Pesan Feri Rupit, kaki tangan bos Narkoba Jaringan Internasional berjuluk “Sultan Malaysia” di Lubuklinggau.
Untuk para bandar narkoba supaya berhenti beroperasi karena pasti tertangkap.
“Pasti, karena hari nahas itu tak ada dalam kalender, serapi-rapi anda jika sudah saatnya pasti kena juga, polisi tetaplah polisi, best of the best!,” tegas Feri Rupit dikutip dari video diposting akun Direktur ResNarkoba Polda Riau (@manangsoebeti_official), Rabu, 25 September 2024.
Feri Rupit yang diinterogasi polisi mengatakan, nama Rupit itu diambil dari nama wilayah di Rupit perbatasan Jambi sama Palembang. “Ya masih masuk Sumsel,” tegasnya.
BACA JUGA:Parah! Pecatan Polisi Kasus Narkoba 2021 jadi Bandar Sabu-Sabu di OKU, Ditangkap di Kosan
BACA JUGA:Sudah Meresahkan, Bandar Sabu Sungai Menang OKI Ditangkap, Polisi Temukan 27 Paket di Dalam Kamar
Feri Rupit mengaku dulu kerja swasta, kebun kelapa sawit dan batubara. Namun saat ditanya kapan baru main narkoba?
Feri Rupit mengatakan bulan Agustus 2024 dia mulai lagi operasi. Memang sebelumnya sempat berhenti total.
Soal kurir semua orangnya dari pemasok sabu. “Bukan dari saya,” tegas Feri Rupit. “Bukan orang saya, semua ongkos transport kurir itu dari mereka (pemasok)”, jelasnya.
Feri Rupit mengaku hanya dapat komisi atau fee, per transaksi Rp100 juta per kilo sabu, jadi dapat Rp500 juta itu kalau lunas.
BACA JUGA:Parah! Pecatan Polisi Kasus Narkoba 2021 jadi Bandar Sabu-Sabu di OKU, Ditangkap di Kosan
BACA JUGA:Sudah Meresahkan, Bandar Sabu Sungai Menang OKI Ditangkap, Polisi Temukan 27 Paket di Dalam Kamar
“Beberapa dari orang yang menerima sabu itu sempat lost kontak, (pemasok) minta saya untuk mendatangi, apa gunanya kamu kalau memang nggak bisa kontrol orang itu,” ujar Feri Rupit menirukan perkataan bos besarnya.
“Kamu harus kerja, cari orang itu, Jadi aku cari dengan cara kitalah, bahkan pendapatan fee yang harus diterimanya juga dipotong akibat masalah itu,” bebernya.