Sementara itu, simbol ikan dan udang melambangkan kekayaan sumber daya alam yang melimpah di Kabupaten Banyuasin.
BACA JUGA:Anak Pertama Ratu Dewa Menikah, Ini Wejangan yang Bikin Ribuan Tamu Tersentuh
BACA JUGA:Tol Trans Sumatera Berakselerasi, Jembatan Mobilitas Menghubungkan antara Sumbar dan Aceh
Ikan dan udang merupakan hasil perikanan utama di daerah tersebut, dan menjadi sumber penghidupan bagi banyak masyarakat Banyuasin.
Penggunaan simbol ikan dan udang dalam desain tugu ini diharapkan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat Banyuasin untuk selalu bersyukur atas kekayaan alam yang mereka miliki.
Selain itu, tugu ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong bagi masyarakat untuk memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak dan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, desain tugu selamat datang dan jalan Kota Pangkalan Balai yang menggabungkan berbagai simbol budaya dan alam Banyuasin merupakan sebuah karya yang sarat makna.
BACA JUGA:Turunkan Stunting, Pengantin Baru dan Catin di OKI Diberi Pendampingan
BACA JUGA:Kesetrum Alat Pancing Listrik Sendiri Warga Kertapati Ditemukan Tewas di Persawahan
Penggunaan simbol daun karet, perahu, dan dayung dalam desain tugu selamat datang dan jalan Kota Pangkalan Balai semakin memperkaya makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya.
"Tentunya tugu itu harus ada ciri khas Banyuasin,"ungkapnya.
Selain itu, untuk menata ibukota Pangkalan Balai juga dilakukan pembangunan fasilitas umum Jalan National Palembang - Betung Kecamatan Banyuasin III, seperti drainase, batas jalan dan lain sebagainya.
Bahkan beberapa waktu yang lalu Penjabat Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam sendiri telah melihat dan memantau secara langsung tahap awal pembangunan tersebut.
"Sudah ditinjau oleh pak PJ Bupati,"terangnya.
BACA JUGA:OKI Waspadai Aliran Kepercayaan Menyimpang, Kejari Gelar Rapat Koordinasi