Putri korban juga minta tolong kepada Bapak Presiden RI dan Kapolri agar pengakuan sepihak pelaku ditinjau ulang karena tidak benar.
Putri pelaku mengaku selama ini kemana-mana selalu bersama ibunya, begitu juga dengan adiknya yang masih kecil.
“Ibu pekerja keras, wanita yang kuat, ibu juga selama ini yang membiayai saya adik saya, saya yakin ibu saya bukan orang yang seperti itu”, tegasnya.
BACA JUGA:Kasus Mayat Wanita Dalam Koper Juga Terjadi di Bali, Korban Ternyata Wanita ‘MiChat’
Putri korban bahkan sempat bertemu pelaku satu kali untuk menanyakan dimana ibunya, namun pelaku diam saja. "Pelaku sempat menenangkan saya agar sabar, gimana tega coba”, kenangnya.
Bahkan, pelaku ini mendesak anak korban dan mengiring opini seolah pelaku adalah ayahnya.
Bahkan menahan untuk tidak melapor ke polisi dulu, dan membicarakan dulu ke internal keluarga.
“Pelaku ini sangat manipulatif sekali, dia mengarang cerita untuk memojokkan ibu saya. Saya minta pengakuan sepihak pelaku ditinjau ulang, saya butuh keadilan,” tegasnya.
BACA JUGA:Kasus Mayat Wanita Dalam Koper Juga Terjadi di Bali, Korban Ternyata Wanita ‘MiChat’
Apalagi, lanjutnya, ibunya sudah di dalam kubur tentu tak akan bisa memberikan bantahan atas keterangan sepihak dari pelaku.
“Bagaimna kita bisa percaya pengakuan dari sebelah pihak saja”, cetusya.
Menurut putri korban, ibunya dan pelaku hanya sebatas hubungan kerja. Ibu selalu terbuka sama anak-anaknya dan tak pernah cerita tentang pelaku.
Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuh wanita dalam koper sudah dirili pihak kepolisian.
Terungkap bahwa tersangka sempat membeli tas 2 kali karena jasad korban tidak muat.