BACA JUGA:Balada Abdoel Rivai, Dampak Penjajahan Kolonial Belanda Terhadap Hukum Islam di Nusantara
Masjid tertua di Gaza ini menjadi sasaran Israel karena bagian dari rencananya untuk menghapus warisan Palestina.
Meski begitu, warga Gaza tetap melaksanakan tarawih di masjid yang telah luluh lantak dan bersisa puing-puing saja.
Walaupun tidak ada lagi kumandang adzan dari masjid bersejarah ini, warga Gaza tetap bersemangat melaksanakan ibadah sunnah Ramadan diantara reruntuhannya.
Shalat isya’ dan tarawih berjamaah terlaksana di salah satu masjid yang juga telah hancur yaitu Masjid Al-Farouk dan dipimpin oleh sang imam masjid, Syaikh Fadi Arif.
Syaikh Arif memimpin jamaah di halaman atas reruntuhan masjid, yang dibangun pada era Mamluk dan Utsmaniyah tersebut.
Shalat tarawih tetap berlangsung khidmat dan khusyuk serta diikuti oleh banyak jama’ah untuk mengisi ramadan dengan ketaatan.