Permaisuri Aelia Eudocia memerintahkan merobohkan dan membangun gereja, ia mengirim 42 tiang marmer dari Yunani untuk menghiasinya.
BACA JUGA:Justice League In Real Life, Liga Keadilan Dunia Nyata Bukti Gemilangnya Sejarah Islam
BACA JUGA:Zombie dalam Sejarah Islam? Ini Dia Tokoh Penting dari Afrika Barat yang Mengajarkan Cara Menambang
Kemudian ketika Persia berhasil merebut wilayah pada abad ke-7, bangunan ini dihancurkan menjadi rata dengan tanah.
Dan pada saat pasukan muslimin yang dipimpin oleh Amru ibn Ash berhasil menakhlukkan wilayah Syam, mereka mendirikan masjid diatasnya.
Sang Khalifah Umar bin Khattab sempat singgah dan shalat di masjid itu ketika melakukan perjalanan ke Baitul Maqdis.
Kaum muslimin menamainya Al-Omari atau Al-Umar setelah Umar ibn al-Khattab, khalifah kedua Islam yang mengunjungi Gaza dan berdoa di masjid.
Setelah itu pada zaman pecahnya perang salib, Masjid Al-Omari pun jatuh ke tangan tentara salib.
Para Tentara Salib mengubahnya menjadi gereja lagi, masjid Al-Omari digunakan sebagai Basilica St John.
Zaman terus berlalu hingga akhirnya Daulah Mamluk berhasil mengusir pasukan tentara salib dari Gaza.
Setelah penaklukan Muslim pada abad ke-7, bangunan ini kembali diubah menjadi masjid tepatnya pada Masa Daulah Mamluk.
BACA JUGA:The Story of Ibnu Taimiyah, Sosok Ulama dan Penulis Paling Berpengaruh dalam Dunia Islam
Selama Perang Salib, bangunan tersebut berubah menjadi sebuah katedral Santo Yohanes pada 1149 masehi.