Kenikmatan duniawi semakin melimpah dan mudah di dapat sedangkan orang tersebut tidak rajin beribadah kepada Allah SWT.
Kenikmatan ini membuat orang yang mengalami istidraj menjadi lalai dan semakin terlena akan kehidupan dunia.
2. Kesuksesan Melimpah Meski Bermaksiat
Ali bin Abi Thalib r.a berkata Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau melihat Rabbmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya." (Mutiara Nahjul Balaghoh Hal.121)
BACA JUGA:ISLAM DAILY! Rutinitas Bangun Tidur yang Akan Merubah Hidupmu, Yakin Nggak Mau Coba?
3. Semakin Kaya Meski Pelit
Dalam quran surat Al-Humazah ayat 1-3, Allah SWT berfirman : "Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (harta) lalu dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya."
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan tentang orang-orang yang kikir dan selalu menghitung harta.
Orang yang kikir tersebut mengira bahwa hartanya akan mengukuhkan posisi dan kekuasaannya di bumi.
Allah SWT akan menjadikan hal itu sebagai istidraj dengan sengaja membuat dirinya semakin kikir dan semakin bertambah kekayaannya.
BACA JUGA:Jangan Asal Ngomong! Berikut 6 Adab Menasihati Dalam Syariat Islam Biar Nggak Bikin Tersinggung
4. Hatinya Mati
Istidraj memang akan menimpa orang-orang yang hatinya mati dan orang-orang tersebut tidak merasa sedih atas ketaatan kepada Allah yang ditinggalkannya.
Orang yang hatinya mati pun tidak menyesal atas kemaksiatan yang dilakukannya, sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang merasa bergembira karena amal kebaikannya dan sedih karena amal keburukannya, maka ia adalah seorang yang beriman" (HR. Tirmidzi).(*)