Setelah nanti tambang emas ini beroperasi maka tambang ini pasti akan lebih besar dari tambang emas sebelumnya di Lebong Tandai.
Emas di Bengkulu bukan barang baru, konon emas yang berada di puncak Monumen Nasional (Monas) berasal dari tambang emas di Bengkulu, tepatnya di Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Bengkulu Utara.
Tambang emas di Lebong Tandai beroperasi pada awal abad 20. Bermula dari zaman penjajahan VOC Belanda tahun 1910.
Kemudian setelah merdeka, bangunan peninggalan bekas pertambangan itu diambil alih oleh masyarakat setempat.
BACA JUGA:Tambang Emas Liar di Muratara Masih Marak, Aliran Sungai Rawas Semakin Keruh
Kemudian pada tahun 1988, PT Lusang Mining memindahkan warga Desa Lebong Tandai secara paksa.
Karena perusahaan itu akan melakukan perluasan tambang di Desa tersebut.
Namun PT Lusang Mining alami kebangkrutan pada tahun 1994. Sehingga meninggalkan tambang tersebut.
Sehingga masyarakat setempat yang semula dipindahkan secara paksa kembali lagi ke desa kelahirannya.
Saat ini Desa Lebong Tandai sudah menjadi desa yang resmi dan tercatat secara administrasi. Desa Lebong Tandai terbentuk dari proses bekas pertambangan.
Terbongkar! Kerajaan Sriwijaya Simpan Ratusan Ton Emas di Provinsi Bekas Jajahan Inggris Ini
Informasi ini dipastikan mengejutkan banyak pihak. Keberadaan harga peninggalan Kerajaan Sriwijaya berupa emas, mulai diketahui keberadaan.
Kerajaan maritim terbesar di Nusantara itu menyimpan emas yang diperkirakan ratusan ton di wilayah Provinsi Bengkulu, yang merupakan bekas jajahan Inggris.
Diperkirakan emas yang tidak ternilai harga itu berada di kawasan Bukit Kumbang, yang merupakan gugusan Bukit Barisan.