Bukit Kumbang secara administrasi masuk dalam wilayah Desa Ulak Bandung, Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Hanya saja, keberadaan emas peninggalan kerajaan Budha itu belum dapat dideteksi keberadaannya.
BACA JUGA:Tambang Emas Liar di Muratara Masih Marak, Aliran Sungai Rawas Semakin Keruh
Meski warga sekitar yakin, kawan Bukit Kumbang menjadi lokasi penyimpanan emas Kerajaan Sriwijaya itu.
Hasil penerawangan secara gaib, yang perna dilakukan masyarakat menjadi salah satu bukti bila Bukit Kumbang menjadi gudang emas Kerajaan Sriwijaya.
Selain diyakini menyimpan harta karun emas peninggalan Kerajaan Sriwijaya, Bukit Kumbang yang merupakan hulu Sungai Luas juga memiliki potensi pertambangan emas yang melimpah.
Walaupun belum pernah dilakukan penelitian secara mendalam. Tapi beberapa waktu lalu masyarakat sekitar pernah melakukan pencarian biji emas di aliran Sungai Luas.
Masyarakat berhasil mendapatkan biji emas setelah mendulang material pasir dan lumpur dari dasar sungai luas.
Namun kegiatan ini dihentikan masyarakat, karena mereka belum mahir dalam menambang biji emas.
Sebab material yang didulang masyarakat di Sungai Luas itu berasal dari humus tanah di kawasan Bukit Kumbang yang tergerus erosi.
Disisi lain, baru-baru ini, hasil penelitian menunjukkan kandungan emas yang tersimpan, sangat melimpah.
Bengkulu mekar dari Sumatera Selatan tahun 1967, dan memang sudah sejak zaman Kolonial Belanda dikenal sebagai penghasil emas.
Namun, kabar terbaru ditemukan kandungan emas yang diperkirakan mengalahkan kandungan emas PT Freeport, tersimpan di wilayah Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.
Luas wilayah yang diperkirakan memiliki kandungan emas adalah seluas 90 ribu hektar. Kandungan emas di wilayah itu akan cukup untuk 100 tahun lagi.
BACA JUGA:Indonesia Dorong Negara Asia Afrika Menjadi Mitra Dialog Global