Salah satunya lewat penggunaan Dana Desa.
Dalam konsep penyaluran Dana Desa ada laporan konvergensi stunting.
“Laporan ini berapa banyak ibu hamil, berapa anak dan lainnya,” ucap dia.
Data ini penting untuk menjadi bukti bahwa Dana Desa tersebut memang benar digunakan untuk penanganan stunting.
Kalau penggunaannya tidak dilaporkan, maka tidak bisa dibuktikan.
BACA JUGA:Alhamdulillah, BLT Dana Desa Tahap Dua Kecamatan Rambang Kapak Tengah Prabumulih Cair
Meski sebenarnya hal tersebut bersifat administratif.
Dikatakan Lidya, peruntukan Dana Desa tersebut berupa pemberian makanan tambahan, posyandu pendamping ibu hamil dan lainnya.
Kemudian, kata dia, dari Dana Desa, ada 20 persen untuk ketahanan pangan.
“Kalau desa pangan terjaga, maka gizi tercukupi dan otomatis anak stunting berkurang,” bebernya.
BACA JUGA:NGAKAK! Tuntut Merdeka Tapi Minta Jatah Dana Desa. Drama KKB Sandera 3 Tukang Ojek
Ia menjelaskan, dana transfer tidak hanya ada Dana Desa.
Tapi juga dana alokasi khusus (DAK), dana alokasi umum (DAU).
Dana-dana ini ada juga masuk bidang kesehatan.
Kemudian untuk penanganan stunting berupa perbaikan sanitasinya, lingkungan higienis, dan bukan hanya pemberian vitamin.