Murka, Habib Bahar bin Smith saat mendengar kontroversi dan penyimpangan yang terjadi di Ponpes Al Zaytun, Indramayu, langsung menyerukan umat untuk bubarkan bersama-sama.
Respon Habib Bahar bin Smith saat mendengar penyimpangan di Ponpes Al Zaytun membuat publik tercengang.
BACA JUGA:Soal Ponpes Al Zaytun Dibekingi Orang dari Istana, Presiden Jokowi Buka Suara, Ternyata
Pasalnya, Habib Bahar bin Smith dikenal dengan sosok ulama yang memiliki suara keras dalam menyampaikan tausyiahnya ini, secara menggebu dan raut mukanya berubah ketika mendengar ada kesesatan di Ponpes Al Zaytun.
Terlebih, saat mendengar Ponpes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, saat pelaksanaan salat Jumatnya berencana menggunakan perempuan sebagai khatibnya.
Dilansir dari kanal youtube @teukusafan, saat itu Habib Bahar bin Smith sedang siaran langsung di instagram pribadi miliknya.
Tiba-tiba ada salah satu followers Habib Bahar bin Smith bertanya "Bib, bagaimana tanggapan habib soal Ponpes Al Zaytun," kata Habib Bahar bin Smith membacakan komentar dari salah satu follower.
BACA JUGA:Murka dan Ingin Bubarkan Ponpes Al Zaytun, Habib Bahar bin Smith Ditantang Santri Adu Ilmu
Lantas, Habib Bahar dengan santai menanggapi "Al Zaytun kenapa? Ada apa emangnya Al Zaytun?. Ana ga baca berita jadi ga tau," jawab Habib Bahar.
Kemudian, Habib Bahar diberitahu bahwa Ponpes Al Zaytun mencampur shaf saat laki-laki dan perempuan, serta khatib Jumatnya perempuan.
"Ha, khatib Jumatnya perempuan? Bahlul, sesat, Bubarin. Nanti sama-sama kita bubarin," cetus Habib Bahar.
Kemudian, santri didekat Habib Bahar juga memberitahunya tentang zina boleh bayar dengan tebusan uang. "Ini bib, Ponpesnya juga bolehin zina dan bisa bayar dengan uang," ujar santri di dekat Habib Bahar.
Sontak, muka Habib Bahar berubah dan memerah lalu mengatakan "Setan, haram jadah. Kalau memang benar kabarnya kayak gitu bubarin," timpal Habib Bahar.
Lebih lanjut, Habib Bahar menegaskan jika pemerintah tak sanggup untuk membubarkan, maka rakyat dan umat yang akan bergerak untuk membubarkan Ponpes Al Zaytun Indramayu.
"Udah bubarin. Kalau pemerintah ga berani nanti kira orang yang kesana. Rakyat dan umat yang bubarin," tegas Habib Bahar. *