Tempe mengandung protein, zat besi, vitamin B12, asam folat, tembaga dan seng yang sangat dibutuhkan untuk sintesis haemoglobin
9. Mencegah Diabetes Mellitus.
Penyakit ini dapat dicegah karena tempe mengandung protein, serat pangan, dan isoflavon yang mampu menjaga keseimbangan gula darah dan memperbaiki resistensi insulin.
BACA JUGA:Stok Tempe Dan Tahu, Aman Sampai IdulFitri
10. Mencegah Asma.
Penyakit ini dapat dicegah karena serat pangan dan asam lemak tidak jenuh esensial (asam oleat, linoleat, linolenat) yang terkandung pada tempe mampu mengurangi tingkat peradangan terkait respon pernapasan dan memperkuat sel-sel kekebalan di paru-paru.
11. Mengurangi Resiko Parkinson.
Penyakit ini ditandai oleh gangguan neurologis atau sistem saraf pusat yang tidak normal, sehingga tingkat dopamine menurun. Niacin pada tempe mampu untuk memperbaiki sel-sel saraf yang terganggu sehingga dapat mengurangi resiko penyakit Parkinson.
12. Menghambat Proses Penuaan.
Aktivitas antioksidan (isoflavon) pada tempe berhubungan dengan aktivitas potensial untuk menghambat proses penuaan.
13. Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat (low density lipoprotein/LDL).
Isoflavon dan niacin yang terkandung pada tempe telah terbukti sangat efektif menurukan kolesterol jahat secara alami bagi mereka yang berada pada peningkatan risiko serangan jantung dan stroke karena memiliki kadar kolesterol LDL dan trigliserida yang tinggi serta kadar kolesterol baik (HDL) yang rendah.
14. Menurunkan berat badan.
Bagi mereka yang mempunyai program diet untuk menurunkan berat badan, tempe merupakan makanan yang tepat karena mengandung probiotik untuk melancarkan pencernaan dan berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
15. Meningkatkan kinerja otak.
Mineral mangan dan tembaga yang terkandung pada tempe berpengaruh baik terhadap kinerja otak.