Tak hanya sampai disitu, tiba-tiba sang santriwati membentak sang ibu dan menyebut ibunya tersebut kafir.
"Ibu berani-beraninya megang baju saya. Ibu kan masih kafir, masih najis. Kok baju saya dinajisin sama ibu," katanya lagi.
Mendengar bentakan anak kandungnya sendiri, dengan berat hati sang ibu pun lalu mengambil baju anak tersebut yang sedang dicuci, lalu memberikannya kembali kepada sang anak.
"Kemudian oleh sang anak baju itu dibakar gara-gara ibunya masih kafir katanya. Lalu sang ibu pun bertanya ke anaknya kenapa dirinya dikatain kafir oleh anaknya sendiri," katanya lagi.
Menurut penjelasan sang anak, bahwa wilayah muslim itu harus berada di bawah sebuah negara. Siapapun yang berada di bawah sebuah negara Islam harus menjalankan syariat Islam, maka dia dikatakan seorang muslim.
"Kalau negara seperti Indonesia ini, semuanya masih kafir. Lalu si ibu pun menangis, dan bercerita kepada suaminya. Kemudian, suaminya meminta bantuan dan bertemu dengan KH Athian Ali Da'i," tutupnya. *