Karena umurnya sudah 35 tahun, dan sudah tidak produktif maka harus ditebang, minimal ada 125 batang sawit setiap hektare.
"Nah batang sawit itu mau diapakan, maka pola penelitiannya harus ke sana," jelasnya.
Disimpulkan, bahwa batang sawit bisa diolah menjadi mebel sampai sekarang. Pasar baru di sekitar Kabupaten Palawang.
"Setelah ditebang, dan akan ditanaman lagi kan membutuhkan waktu sehingga, selama waktu tunggu itu masyarakat diajak berternak ayam bertelur, yang disesuaikan kondisi aslinya," jelasnya.
Ke depan ini akan menjadi unit usaha baru yang akan terus berkembang dengan melibatkan mahasiswa serta dosen dalam progaram matching fund.
Sehingga dengan adanya program ini beberapa mahasiswa saat wisuda nanti menjadi mahasiswa terbaik.
"Mahasiswa setelah lulus memiliki pengalaman dilapangan melalui riset yang dilakukan, melalui program Matching Fund," urainya.
"Pandangan saya terhadap matchin fund ini sangat luar biasa, meski ada beberapa catatan yang harus diperbaiki," kata dia.
Salah satu perbaikan di bidang unit usaha baru. "Hasil penelitian tersebut harus terorganisir dengan baik sehingga bisa kontinu. Dikarenakan pasarnya sudah ada dan disesuaikan dengan Dudi," tutupnya.
Untuk diketahui Matching Fund adalah bentuk dukungan konkret dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia untuk memfasilitasi kolaborasi strategis antara Insan Perguruan Tinggi dan Mitra.(*)