Siswa dan Guru Garis Depan Butuh Perhatian Serius Pemda, Mereka Bertaruh Nyawa di Pelosok Rawas Ulu Muratara

Kamis 16-02-2023,04:29 WIB
Editor : Julheri

BACA JUGA:Kepala Sekolah di Musi Rawas Kena Sentil Bupati, Laporan Bagus Tapi Siswa Lesehan, Langsung Dikasih 40 Bangku 

“Semoga saja pemerintah bisa lebih perhatian,” harapnya.

Seorang guru garis depan (GGD), Koko, sudah bertahun-tahun mengabdi di wilayah pelosok Muratara. 

Diungkapnya, masih banyak sekolah pedalaman yang minim perhatian pemerintah. 

Mayoritas berada di ulu aliran sungai.

BACA JUGA:Oknum Kades di OKI Korupsi Dana BLT Covid-19 Ratusan Juta, Ngaku untuk Biaya Sekolah Anak

BACA JUGA:Kepala Sekolah di Musi Rawas Kena Sentil Bupati, Laporan Bagus Tapi Siswa Lesehan, Langsung Dikasih 40 Bangku 

Dia mengaku, bersama GGD lain dan komunitasnya sudah beberapa kali memberikan kontribusi ke beberapa sekolah lokal jauh di Muratara. 

Seperti SD Napal Maling, SD lokal jauh Minak, sekolah lokal jauh Rompok Danau, sekolah lokal jauh Sungai Cinau, Senawar dan lainnya.

“Kita sempat membangun beberapa jembatan gantung, membuat fasilitas MCK dan dan lainnya,” beber dia. 

Seperti di lokal jauh Muara Kulam, dia dan komunitasnya membuat jembatan penyeberangan. 

BACA JUGA:Oknum Kades di OKI Korupsi Dana BLT Covid-19 Ratusan Juta, Ngaku untuk Biaya Sekolah Anak

BACA JUGA:Kepala Sekolah di Musi Rawas Kena Sentil Bupati, Laporan Bagus Tapi Siswa Lesehan, Langsung Dikasih 40 Bangku 

“Rencananya, ke depan kami akan buat jembatan gantung untuk anak-anak di sekolah lokal jauh Karang Pinggan,” tambah Koko.

Jembatan penyeberangan sangat diperlukan. Sebab, saat hujan turun, air sungai biasanya naik. Arusnya juga deras. 

Sebagai guru, dia kagum dengan semangat menuntut ilmu anak-anak di pedalaman itu. 

Kategori :