Siswa dan Guru Garis Depan Butuh Perhatian Serius Pemda, Mereka Bertaruh Nyawa di Pelosok Rawas Ulu Muratara

Kamis 16-02-2023,04:29 WIB
Editor : Julheri

“Tidak ada akses lain, cuma lewat sungai,” kata Vera, warga Ulu Rawas, Rabu 15 Februari 2023.

BACA JUGA:Oknum Kades di OKI Korupsi Dana BLT Covid-19 Ratusan Juta, Ngaku untuk Biaya Sekolah Anak

BACA JUGA:Kepala Sekolah di Musi Rawas Kena Sentil Bupati, Laporan Bagus Tapi Siswa Lesehan, Langsung Dikasih 40 Bangku 

Para pelajar harus menyeberangi sungai karena tidak ada jembatan sama sekali. 

Guru yang mau mengajar juga kesulitan.

Mereka tidak tinggal di rompok bersama rakyat kecil yang menggantungkan hidup sebagai penyadap karet. 

Tiap rompok ada puluhan kepala keluarga (KK). 

BACA JUGA:Oknum Kades di OKI Korupsi Dana BLT Covid-19 Ratusan Juta, Ngaku untuk Biaya Sekolah Anak

BACA JUGA:Kepala Sekolah di Musi Rawas Kena Sentil Bupati, Laporan Bagus Tapi Siswa Lesehan, Langsung Dikasih 40 Bangku 

Para guru pulang pergi dari Batu Tulis ke Karang Pinggan. 

“Butuh waktu sekitar 3 jam perjalanan sungai dari ibu kota Ulu Rawas ke sekolah,” ungkap dia.

Itu pun naik getek atau perahu tempel dengan mesin 12 PK. 

Karena itu, Vera dan masyarakat di sana berharap ada perhatian khusus dari pemerintah terhadap kelangsungan pendidikan di wilayah itu. 

BACA JUGA:Oknum Kades di OKI Korupsi Dana BLT Covid-19 Ratusan Juta, Ngaku untuk Biaya Sekolah Anak

BACA JUGA:Kepala Sekolah di Musi Rawas Kena Sentil Bupati, Laporan Bagus Tapi Siswa Lesehan, Langsung Dikasih 40 Bangku 

“Kasihan dengan para guru. Tapi mau bagaimana lagi, akses ke sini memang tidak ada kecuali lewat sungai,” bebernya

Kategori :