Pidato Bersejarah Prabowo di PBB, Indonesia Konsisten Perjuangkan Palestina Merdeka

Dalam konferensi tersebut, Presiden Prabowo di dampingi oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri HAM Natalius Pigai, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Umar Hadi.

Kehadiran delegasi ini menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dalam memberikan kontribusi nyata bagi perdamaian global, khususnya dalam isu Palestina yang telah berlangsung berdekade-dekade.

Usai konferensi internasional, Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB pada Selasa, 23 September 2025.

Menurut keterangan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Presiden Prabowo akan berbicara pada urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

Agenda ini menjadi kesempatan emas bagi Indonesia untuk kembali menegaskan perannya sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif.

BACA JUGA:Prabowo Gerakkan Armada Hercules, Ribuan Bantuan Indonesia Lewat Payung Udara ke Gaza Terus Berlanjut

BACA JUGA:Momen Bersejarah, TNI Terjunkan 17,8 Ton Bantuan Logistik ke Gaza Pada 17 Agustus 2025

Kehadiran Presiden Prabowo di forum global PBB bukan hanya mencerminkan konsistensi Indonesia terhadap isu Palestina, tetapi juga menegaskan posisi Indonesia sebagai negara demokrasi besar yang selalu berpihak pada perdamaian dan keadilan internasional.

Dengan langkah-langkah nyata, seperti dukungan penuh terhadap solusi dua negara, pengiriman pasukan perdamaian, serta dorongan pengakuan internasional bagi Palestina, Indonesia menunjukkan diri sebagai pemain penting dalam percaturan global.

Sejarah akan mencatat, bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto tidak hanya bersuara, tetapi juga bertindak nyata untuk memperjuangkan Palestina merdeka, Israel yang aman, serta perdamaian dunia yang bermartabat.

 

Sumber: