AKPY Komitmen Tingkatkan Skill Teknis Budidaya Petani Sawit di Kabupaten Muba, Didukung BPDP dan Ditjenbun

AKPY Komitmen Tingkatkan Skill Teknis Budidaya Petani Sawit di Kabupaten Muba, Didukung BPDP dan Ditjenbun.-Dok.Sumeks.co-
BACA JUGA:Petani Sawit Inginkan Pemkab OKI dan Penegak Hukum Turun ke Lokasi, Ada Apa?
“Selain itu, kami juga berharap peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan, bisa menerapkan teknik budidaya kelapa sawit di kebunnya sendiri dan menjadi agen perubahan dalam hal budidaya kelapa sawit yang lebih produktif. Dan, sampaikan atau tularkan materi pembelajaran yang telah didapat kepada petani, saudara dan tetangga, penyuluh swadaya, pengurus koperasi dan lain-lain,” sambung Direktur AKPY.
Dengan pelatihan tersebut, kata Dr. Sri Gunawan, petani sawit bisa mempertahankan kelapa sawit yang saat ini menjadi komoditas unggulan Indonesia.
“Tidak sedikit masyarakat yang bergantung pada komoditas kelapa sawit, bahkan kontribusi kelapa sawit cukup besar bagi devisa negara. Untuk itu, perlu dipertahankan, dikembangkan dan ditingkatkan produktivitasnya,” tegasnya.
Tingkatkan kompetensi pekebun sawit Pada kesempatan yang sama, Mohammad Alfansyah selaku Direktur Penyaluran Dana – BPDP, menambahkan kegiatan pelatihan petani sawit merupakan upaya dari BPDP dan Ditjen Perkebunan dengan melibatkan lembaga pelatihan (AKPY) untuk meng-upgrade kemampuan para petani sawit yang ada di Indonesia, tak terkecuali petani sawit dari Kabupaten Musi Banyuasin.
BACA JUGA:Petani Sawit Inginkan Pemkab OKI dan Penegak Hukum Turun ke Lokasi, Ada Apa?
BACA JUGA:Bupati OKI Resmikan Masjid Al Muhajirin Petir, Dibangun Melalui Infak Petani Sawit
“Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas petani sawit dalam berbagai aspek, termasuk budidaya, manajemen kebun, dan praktik pertanian yang berkelanjutan, serta meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan petani sawit,” ujarnya.
“Pelatihan ini adalah bagian dari investasi dari Negara, karena dana yang digunakan dari pemerintah dalam hal ini dana yang dikelola BPDP dari pungutan ekspor sawit dan turunannya. Sehingga pelatihan yang diikuti selama lima hari, setelah kegiatan harus ada hasilnya. Setidak-tidaknya bisa dimanfaatkan untuk kebunnya sendiri terkait dengan teknis budidaya kelapa sawit,” tambah Alfansyah.
Sementara itu, Kepala Bidang Kelembagaan Usaha dan Penyuluhan, Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, M Ichawansyah, SP., M.Si mengatakan kelapa sawit menjadi sumber peningkatan ekonomi di Sumatera Selatan. Kelapa sawit menjadi salah satu komoditas yang berkontribusi besar di Sumatera Selatan dan nasional.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: