Mama Jo, Film Pendek tentang Disabilitas yang Menang di Festival Film Eropa

Mama Jo, Film Pendek tentang Disabilitas yang Menang di Festival Film Eropa

Film dokumenter Mama Jo karya Ineu Rahmawati raih Best Short Documentary di Golden FEMI Festival, mengangkat kisah ibu-anak penyandang disabilitas.--

Kehadiran Wakil Presiden Bulgaria, Iliana Iotova, dalam festival tersebut menunjukkan betapa ajang ini bukan sekadar selebrasi film, tetapi juga perayaan kemanusiaan lintas negara. 

Mama Jo bersaing dengan puluhan film dokumenter pendek dari berbagai negara Eropa, Asia, dan Amerika Latin. Namun, justru dari lorong sempit dan rumah mungil di sudut Indonesia, lahir kisah yang berhasil mengetuk juri dan penonton.

BACA JUGA:Ini Daftar Terbaru Link Nonton Film Gratis Bukan Rebahin dan LK21, Hingga Pertengahan Tahun 2025

BACA JUGA:Banyak Bonus di Film Mission Impossible The Final Reckoning, Tom Cruise Waras atau Sakti

Penghargaan ini disambut hangat oleh komunitas perfilman Indonesia dan diaspora Indonesia di Eropa. KBRI Sofia, melalui KUAI Irvan Fachrizal, menyampaikan rasa bangga dan harapan bahwa pencapaian ini bisa membuka jalan kolaborasi sinema yang lebih luas.

“Bukan hanya sinema yang kita angkat malam ini, tetapi juga kemanusiaan, kepedulian, dan keberanian untuk bersuara atas nama yang terpinggirkan,” ujar Irvan di hadapan para tamu undangan.

Mama Jo hadir di tengah era kebangkitan sinema Indonesia. Tahun 2024 mencatat rekor 68,95 juta penonton film lokal tertinggi sepanjang sejarah.

Dengan 2.088 layar bioskop aktif dan 60 persen penonton yang kini lebih memilih film dalam negeri, ini bukan sekadar tren, tetapi gelombang perubahan.

Namun kebangkitan ini bukan hanya tentang angka box office. Ini tentang keberanian para sineas untuk berbicara soal trauma, keadilan, cinta, dan perjuangan. 

Mama Jo, misalnya, adalah cermin dari kehidupan yang nyata tapi kerap diabaikan. Dalam 24 menit durasinya, ia menyentuh lebih banyak hati daripada film panjang yang berisi efek dan ledakan.

Para analis memperkirakan industri film Indonesia akan tumbuh sebesar 20% hingga tahun 2027, dengan dokumenter, animasi, dan kisah autentik sebagai genre yang paling banyak diminati.

Kawasan Asia-Pasifik, dengan keragaman budaya dan tantangan sosialnya, dianggap sebagai ladang cerita yang belum digarap maksimal.

BACA JUGA:Film Horor Dasim Tayang Seram di Bioskop Tapi Hindari Nonton Ilegal di Rebahin dan LK21! Bahaya

BACA JUGA:Bahaya Malware jika Mengakses Nonton di Rebahin! Pilih Layanan Streaming Film Online Legal

Usai penyerahan penghargaan, diumumkan pula bahwa Mama Jo akan diputar secara khusus di klub film Universitas Sofia dalam waktu dekat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: