Keren, Film 'Kita dan Menari di Atas Rasa Tabu, Besutan Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang

Keren, Film 'Kita dan Menari di Atas Rasa Tabu, Besutan Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang

--

Keren, Film 'Kita dan Menari di Atas Rasa Tabu, Besutan Mahasiswa Universitas Bina Darma Palembang

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Keren. Terbagi menjadi dua kelompok, mahasiswa Fakultas Humaniora Program Studi (Prodi) Sastra Inggris Universitas Bina Darma merilis film pendek yang berjudul ‘Kita’ dan ‘Menari di Atas Rasa Tabu’.

Film tersebut pertama kali ditayangkan dalam kegiatan kuliah umum Kamis, 8 Juni 2023.

Film pendek ‘Kita’ dan ‘Menari di Atas Rasa Tabu’ berkisah tentang persahabatan, cinta, dan budaya Sumatera Selatan.

Pada Film pendek ‘Kita’ menceritakan tentang perseteruan karena status sosial, namun karena kebaikan hati tokoh utama akhirnya meluluhkan konflik tersebut.

Persahabatan pun terjalin hingga akhirnya dapat memenangkan lomba tari daerah.

Mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan film pendek ‘Kita’ yakni Deddy Apriadi dan Maysin Aurra sebagai Sutradara dan Mahasiswa Prodi Sastra Inggris Semester 4 sebagai pemain.

BACA JUGA:Jelang HUT Bhayangkara ke-77, Wakapolda Sumsel Serahkan Air Suci ke Mabes Polri

Sedangkan film pendek ‘Menari di Atas Rasa Tabu’ menceritakan pergulatan batin antara keinginan untuk melestarikan tari tanggai Sumatera Selatan yang terbentur dengan larangan orang tua, karena adanya tabu di masyarakat.

Namun, berkat kegigihan usaha dan pembuktian tokoh utama, akhirnya dirinya dapat meneruskan niatnya menjadi seorang penari tari tanggai.

Mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan film pendek ‘Menari di Atas Rasa Tabu’ antara lain Desti Wulandari sebagai Produser, Kemas M. Faqih sebagai Penulis Naskah. Lalu Nur Abdullah, Nadila Febraily, Burmansyah sebagai pemain.

Salah satu tujuan pembuatan film, yakni upaya untuk mengenalkan budaya Sumatera Selatan dengan cara yang menarik dan mudah diterima oleh masyarakat. Melalui film tersebut dapat terlihat semangat anak muda Sumatera Selatan untuk terus mempertahankan budayanya agar tidak hilang digerus zaman.

BACA JUGA:INFO TERBARU! Jelang Hari Raya Idul Adha, Harga Sembako di Kota Palembang Bergejolak

“Kedua film ini merupakan inovasi dalam pembelajaran bahasa, khususnya mengenalkan masyarakat tentang kebudayaan Sumatera Selatan. Film ini juga dpt menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan memiliki semangat untuk mencintai budaya diri sendiri,” ujar Neisya, M.A.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: