Kuasa Hukum Soroti Kejanggalan dan Motif Gugatan Perbuatan Melawan Hukum Terkait Karhutla

Ilustrasi karhutla pembuktian hanya mengandalkan tangkapan layar citra satelit yang belum diverifikasi secara lapangan--
PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sidang gugatan perbuatan melawan hukum terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla), yang diajukan sebelas warga Sumatera Selatan memasuki tahap kesimpulan di Pengadilan Negeri Palembang.
Gugatan ini diajukan melalui Persatuan Advokat Dampak Krisis Ekologi (PADEK) dan didukung oleh Greenpeace Indonesia sebagai penggugat intervensi, terhadap tiga perusahaan kehutanan: PT Bumi Mekar Hijau (BMH), PT Bumi Andalas Permai (BAP), dan PT Sebangun Bumi Andalas Permai Wood Industries (SBAWI).
Para penggugat menuntut ganti rugi Rp 643 juta atas kerugian materiil dan Rp 110 miliar untuk kerugian immateriil akibat paparan asap dari karhutla yang diduga terjadi di area konsesi perusahaan pada 2015, 2019, dan 2023.
Namun, kuasa hukum ketiga perusahaan, Armand Hasim, menilai gugatan tersebut lemah secara hukum.
BACA JUGA:Cegah Karhutla Sejak Dini, Patroli Intensif Digelar di Kecamatan Rawan Kabupaten OKI
BACA JUGA:Penanggulangan Karhutla Musim Kemarau di OKI BPBD Ajukan Bantuan ke Pusat
Dari rilis yang diterima redaksi Jumat 6 Juni 2025, tim kuasa hukum menyebut tidak ada bukti riil kerugian individu, titik lokasi kebakaran tidak dirinci, dan pembuktian hanya mengandalkan tangkapan layar citra satelit yang belum diverifikasi secara lapangan.
"Gugatan ini terkesan hanya ingin menjatuhkan reputasi perusahaan dengan membungkusnya dalam isu lingkungan," ujarnya.
Ilustrasi karhutla--
Dukungan terhadap pembelaan perusahaan datang dari sejumlah saksi dan ahli. Ahli hukum perdata, Sutoyo, SH., M.Hum., menegaskan bahwa gugatan harus menyebutkan secara jelas asal asap, pelaku, dan dampak langsungnya.
"Tanpa bukti konkret, gugatan ini cacat secara hukum," katanya.
Hal senada disampaikan oleh H. Iriansyah, mantan Kepala BPBD Sumsel, yang menyebut bahwa karhutla dalam tahun-tahun tersebut lebih banyak dipicu oleh fenomena El Niño serta praktik membuka lahan dengan membakar oleh masyarakat setempat.
Ia juga menyatakan bahwa perusahaan telah aktif membantu penanganan karhutla, termasuk dalam pengadaan helikopter water bombing.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: