STIB, Kampus Unik di Pariaman Tempat Beruk Jadi Mahasiswa dan Lulus Jadi Pemanjat Kelapa Profesional

STIB, Kampus Unik di Pariaman Tempat Beruk Jadi Mahasiswa dan Lulus Jadi Pemanjat Kelapa Profesional

STIB, Kampus Unik di Pariaman Tempat Beruk Jadi Mahasiswa dan Lulus Jadi Pemanjat Kelapa Profesional--

BACA JUGA:Waspada! Cacar Monyet Cepat Menular Lewat Aktivitas Seksual, Simak Penjelasan Dinkes Palembang

Uniknya, kelulusan beruk dari STIB bukan hanya simbolik. Seekor beruk yang telah selesai pelatihan bisa dihargai hingga jutaan rupiah.

Hal ini menjadikan mereka aset berharga bagi petani kelapa. Para pawang pun ikut terdongkrak secara ekonomi dan sosial.

Mereka kini dikenal sebagai pelatih hewan profesional, dengan penghasilan tetap dan hubungan emosional mendalam dengan beruk yang mereka latih sebuah ikatan yang sering bertahan seumur hidup.

Namun STIB tak berhenti sebagai tempat pelatihan saja. Seiring waktu, ia berkembang menjadi destinasi wisata edukatif.

Pengunjung dari berbagai daerah hingga luar negeri datang untuk menyaksikan langsung aksi para "mahasiswa" STIB di atas pohon kelapa.

Mereka bisa menikmati kelapa muda segar hasil petikan beruk, sambil belajar tentang proses pelatihan dan pentingnya konservasi serta kerja sama antara manusia dan hewan.

Pandemi COVID-19 sempat mematikan aktivitas STIB. Namun semangat masyarakat dan dukungan dari pemerintah daerah membuat sekolah ini bangkit kembali.

Kini, STIB bukan hanya pusat pelatihan, tetapi juga ikon inovasi lokal yang membawa nama Pariaman ke panggung nasional dan bahkan internasional.

STIB adalah bukti bahwa solusi tak selalu harus datang dari teknologi tinggi. Kadang, inspirasi bisa lahir dari pendekatan sederhana, dari kedekatan dengan alam, dan dari keberanian mengeksekusi ide yang terdengar aneh.

Apa yang awalnya dianggap lucu atau sepele, justru menjadi model pemberdayaan ekonomi dan budaya yang luar biasa.

Di tengah dunia yang terus berubah, kisah STIB menjadi pengingat bahwa kearifan lokal dan inovasi bisa bersanding harmonis. 

Dan siapa sangka, para "mahasiswa" berbulu ini justru menjadi duta kecil dari kecerdikan masyarakat Pariaman dalam menjawab tantangan zaman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: