Cerita Keluarga di Pariaman Tunggu Kepulangan Putra Sulung Setelah 1 Tahun Tugas di Papua, Gugur Ditembak KKB

Cerita Keluarga di Pariaman Tunggu Kepulangan Putra Sulung Setelah 1 Tahun Tugas di Papua, Gugur Ditembak KKB

--

Cerita Keluarga di Pariaman Tunggu Kepulangan Putra Sulung Setelah 1 Tahun Tugas di Papua, Gugur Ditembak KKB

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Prada M Syukra Ilhamda, Prajurit TNI asal Pariaman Sumateta Barat, merupakan salah satu korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi Kabupaten Nduga, Papua.

Prada Syukra gugur sebagai kusuma bangsa setelah kontak senjata dengan anggota KKB, saat misi penyelamatan Pilot Susi Air, Capt Philip Mark Merthens, yang disandera KKB di Papua Pegunungan.

Prada Syukra ditemukan tewas, setelah tim gabungan dari TNI dan Polri melakukan penyisiran lokasi penyerangan oleh KKB, beberapa hari setelah peristiwa penyerangan di Markas TNI di Distrik Mugi, Nduga, Papua.

BACA JUGA:Catat! Kedaulatan Papua Tak Bisa Ditukar dengan Kapten Susi Air, KKB Segelintir, Rakyat Papua Lebih Banyak

Gugurnya Prada Syukra saat menjalankan tugas di Papua, menyisakan duka mendalam bagi keluarga di Kampung Pondok Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Sumatera Barat.

Dikutip dari berbagai sumber, M Murfi (54), ayah Prada Syukra mengungkapkan, bahwa anak sulungnya tersebut telah menjalani tugas di Papua sudah hampir satu tahun lamanya. Dimana, Prada Syukra mulai bertugas di Papua sejak April 2022.

"Menurut rencana tanggal 27 April ini Nanda (panggilan akrab Prada Syukra, red) akan pulang ke Pariaman, karena masa tugasnya di Papua selesai," ungkapnya.

Keinginan pulang dari Prada Syukra tersebut, disampaikannya saat menelepon sang ayah sebelum tragedi penyerangan oleh KKB terjadi. 

BACA JUGA:HOT NEWS, Orang yang Dikutuk KKB 7 Turunan Itu Krisyanto Yen Oni, YouTuber Punya Misi Menyadarkan Orang Papua

"Waktu telepon itu, Nanda juga meminta didoakan oleh kami supaya selalu diberikan keselamatan dan kelancaran dalam bertugas," ujarnya.

Namun, Murfi tak pernah menyangka, ternyata telepon itu merupakan yang terakhir kalinya mereka lakukan. Karena, setelah itu Murfi ditinggalkan untuk selama-lamanya oleh sang putra kesayangan.

"Anak saya ini merupakan sosok yang sangat menyayangi keluarganya. Dia anak pertama dari tiga bersaudara," katanya.

Murfi juga menyebut, bahwa putranya tersebut sangat disiplin dan tidak pernah neko-neko. Hal itu ditunjukkan Prada Syukra, saat mempunyai niatan untuk menjadi prajurit TNI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: