Apa yang Dilakukan Bagi Kartini Kini

Prof. Isnawijayani MSi, Ph.D Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Palembang. -Foto: dok sumeksco-
BACA JUGA:INI Penampakan Rumah Susun yang Bikin Ratu Dewa Miris, Padahal di Pusat Kota Palembang
Melihat kondisi yang diperlukan diatas, saat ini diperlukan Kartini yang mempunyai kapabilitas untuk belajar (ability to learn) dan mengembangkan diri (ability to develop). Ini berarti Kartini kini tidak hanya menguasai action, tetapi juga capacity to learn (pembelajaran).
Apapun namanya Kartini Indonesia harus dapat menyesuaikan diri dalam transformasi kultural, pembelajaran, dan fleksibilitas. Kartini juga menghadapi tantangan kompetitif, jika ia seorang manajer, karyawan, perusahaan, pemerintah, dosen, guru dan semua pihak harus belajar untuk berubah secara cepat dan lebih 'nyaman'.
Berbagai pertanyaan berikut relevan untuk dijawab oleh Kartini semua dalam menyongsong masa mendatang: Bagaimana kita learn to unlearn? Bagaimana kita menghargai masa lalu, tetapi mengantisipasi dan mengadaptasi masa mendatang? Bagaimana kita mendorong proses transformasi dan reformasi? Bagaimana kita dapat belajar dan berubah lebih cepat?
BACA JUGA:Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia UBD Raih Akreditasi 'Baik Sekali' dari BAN-PT
BACA JUGA:Tular Nalar UBD Palembang Berikan Edukasi Literasi Digital kepada Gen-Z di SMK Negeri 2 Palembang
Bagaimana kita melibatkan semua orang untuk berubah?
Saat ini Kartini dituntut mempunyai kemampuan untuk belajar sendiri dan selalu belajar, dan dapat mengelola perubahan. Digital Disruption menjadikan Kartini berpeluang dapat memiliki perusahaan berbasis lisensi, & franchas, uang elektronik sebagai alat transaksi bisnis.
Produk yang dipasarkan harus berkualitas dan selalu dikaitkan dengan teknologi, tidak ada monopoli, dengan harga terjangkau tetapi cepat usang diganti produk baru, sulit membedakan produk asli dan palsu.
Prof. Isnawijayani MSi, Ph.D Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Bina Darma Palembang. -Foto: dok sumeksco-
Mudah dan cepat menerima kemajuan teknologi. Kartini juga dituntut untuk berbudaya aktivitas sosial dan adaptasi budaya asing ke dalam budaya bangsa dan mudah berinteraksi dan terintegrasi dengan cepat melalui dunia maya.
Perempuan muda yang digitalis dapat mendampingi ibu-ibu yang berumur dalam berteknologi, dan memberikan arahan dalam beradaptasi dan beretika didunia maya. Sehingga terjadi kolaborasi yang menghasilkan sesuatu yang baru. Jangan tinggalkan ibu-ibu yang berumur. Selamat Hari Kartini, mari kita maju bersama dan tetap beretika.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: