Tradisi Lebaran di Palembang 'Sanjo' Hingga 'Rumpak-Rumpakan': Keunikan Budaya yang Penuh Makna

Tradisi Lebaran di Palembang 'Sanjo' Hingga 'Rumpak-Rumpakan': Keunikan Budaya yang Penuh Makna

Tradisi Lebaran di Palembang 'Sanjo' Hingga 'Ziarah': Keunikan Budaya yang Penuh Makna--

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Palembang tidak hanya merayakan Lebaran sebagai momen kemenangan setelah sebulan berpuasa, tetapi juga sebagai perayaan budaya yang kaya akan tradisi unik. 

Dari Sanjo yang mempererat silaturahmi hingga Rumpak-Rumpakan yang meriah, setiap tradisi memiliki makna mendalam dalam menjaga nilai kekeluargaan dan warisan budaya. 

Masyarakat Palembang dengan bangga melestarikan kebiasaan ini, menjadikannya daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin merasakan atmosfer Lebaran yang autentik dan berkesan.

Lebaran di Palembang lebih dari sekadar shalat Id dan berkumpul bersama keluarga. Ada berbagai tradisi yang diwariskan turun-temurun dan tetap dijaga hingga kini.

BACA JUGA:Resep Sayur Lodeh Kacang Tolo, Sajian Tradisi Lebaran Ketupat Khas Jawa Timur yang Nikmat dan Sedap

BACA JUGA:Meriah dan Agamis, Begini Nih Tradisi Lebaran di Kota Palembang

Perayaan ini menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan serta mengenalkan generasi muda pada kearifan lokal yang sarat makna. Berikut beberapa tradisi Lebaran khas Palembang yang menarik untuk disimak, yang dirangkum dari berbagai sumber Senin 31 Maret 2025

1. Sanjo, Tradisi Silaturahmi Khas Palembang

Sanjo dalam bahasa Palembang berarti bertamu atau saling mengunjungi. Tradisi ini menjadi inti dari perayaan Lebaran di kota ini.


Tradisi Sanjo Palembang saat lebaran tiba--

Setelah menunaikan shalat Id, masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, bergegas mengunjungi sanak saudara dan tetangga. Suasana semakin meriah dengan lantunan selawat serta tabuhan rebana yang mengiringi kunjungan tersebut.

Sanjo biasanya dilakukan pada hari pertama Lebaran. Setiap rumah yang dikunjungi akan menyambut tamu dengan hidangan khas, seperti ketupat, opor ayam, rendang, pempek, dan kue-kue tradisional.

Salah satu momen yang paling ditunggu dalam tradisi ini adalah pemberian THR (Tunjangan Hari Raya), terutama bagi anak-anak dan mereka yang belum bekerja. 

Namun, lebih dari sekadar mendapatkan hadiah, Sanjo bertujuan untuk mempererat hubungan kekeluargaan dan menjaga kehangatan dalam masyarakat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: