Gubernur Herman Deru Angkat Bicara Soal Konten Viral Willie Salim: Jangan Korbankan Palembang Demi Konten

Gubernur Herman Deru Angkat Bicara Soal Konten Viral Willie Salim: Jangan Korbankan Palembang Demi Konten

Tanggapan Gubernur Herman Deru soal konten viral Willie Salim memperburuk citra kota Palembang--

SUMEKS.CO - Konten video viral yang diunggah oleh Willie Salim di akun media sosial pribadinya, yang menampilkan aksi bagi-bagi rendang dalam jumlah besar di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, menuai kecaman dari berbagai pihak. 

Kali ini, Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru turut angkat bicara dan mengecam konten tersebut karena dinilai merugikan citra Kota Palembang.


Klarifikasi Willie Salim soal konten rendang yang hilang di kota Palembang--

Gubernur Herman Deru mengungkapkan kekecewaannya terhadap konten yang dinilai telah mencoreng nama baik Kota Palembang. "Janganlah nama kota Palembang hanya karena konten dikorbankan oleh si oknum ini, jangan," kata Herman Deru.

Dirinya sangat menyayangkan konten yang diupload Willie Salim di media justru menonjolkan hal-hal negatif.

BACA JUGA:PWI Sumsel Bangga! Gubernur Herman Deru Peduli Syiar Islam, Ramadhan Semakin Meriah

BACA JUGA:Jelang Idul Fitri, Gubernur Sumsel Herman Deru Ajak Semua Stakeholder Jaga Keamanan dan Kenyamanan Pemudik

Hal inilah yang akhirnya membuat semua masyarakat dihujat dan menjadi cibiran baik di media sosial.

Padahal dikatakan Herman Deru seharusnya media sosial digunakan untuk mengangkat kebaikan-kebaikan daerah.

"Aku dak yakin warga palembang nak berebut kalo tidak dalam pengkondisian,” ujarnya.

Ia menilai, konten tersebut telah menciptakan persepsi yang salah tentang masyarakat Palembang, seolah-olah mereka adalah orang-orang yang hanya tertarik pada makanan.

BACA JUGA:Back Up Dana PSU Empat Lawang, Mendagri Tito Karnavian Sampaikan Apresiasi Kepada Gubernur Sumsel Herman Deru

BACA JUGA:Jelang Lebaran 2025, Gubernur Herman Deru Pastikan Stok Pangan di Sumsel Aman

“Ya orang Palembang bukan yang heran sama  daging (rendang) kalo gitu konten disiarkan seluruh dunia seakan-akan ditonjolkan sesuatu yang tidak baik padahal demi nambah followes mungkin bagi si pelaku,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait