TRAGIS, Pekerja Migran Indonesia Ditembak di Perairan Malaysia, Pemerintah Desak Investigasi Transparan

TRAGIS, Pekerja Migran Indonesia Ditembak di Perairan Malaysia, Pemerintah Desak Investigasi Transparan

TRAGIS, Pekerja Migran Indonesia Ditembak di Perairan Malaysia, Pemerintah Desak Investigasi Transparan--

TRAGIS, Pekerja Migran Indonesia Ditembak di Perairan Malaysia, Pemerintah Desak Investigasi Transparan

Jakarta, sumeks.co- Lima pekerja migran asal Indonesia (PMI) terlibat dalam insiden penembakan yang terjadi di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. 

Insiden yang melibatkan angota Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) ini mengakibatkan satu orang pekerja migran meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menjelaskan bahwa berdasarkan konfirmasi dari Polisi Diraja Malaysia, penembakan terjadi setelah para pekerja migran diduga mencoba keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal. 

Para korban diduga melawan petugas, yang kemudian berujung pada tindakan represif dari otoritas maritim Malaysia.

KBRI Kuala Lumpur telah meminta akses kekonsuleran untuk menjenguk jenazah serta memberikan bantuan kepada para korban yang luka-luka.

BACA JUGA:Ini Serius, WNI Cantik Kerja Di Jepang Ini Pulang Malam Harus Takut Sama Orang Indonesia Bukan Orang Lokal

BACA JUGA:Waduh, TKI Indonesia di Jepang Tawuran 1 Tewas 3 Terluka, Duduwi Heran Kok Nggak Saling Tolong Malah Berantem

''Kami juga berkomitmen untuk mendorong penyelidikan lebih lanjut terkait insiden ini, termasuk kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat," ujar Judha , Minggu 26 Janauri 2025.

Pihak KBRI Kuala Lumpur telah mengajukan nota diplomatik kepada otoritas Malaysia, menuntut penyelidikan yang transparan dan akuntabel atas insiden tersebut.

Kemlu RI dan KBRI Kuala Lumpur berjanji akan terus memberikan bantuan dan memantau perkembangan kasus ini.

KemenP2MI Mengecam Tindakan APMM

Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) juga telah mengambil sikap tegas terhadap insiden ini.

 Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Wakil Menteri KemenP2MI, Christina Aryani, menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan APMM yang dinilai menggunakan kekuatan berlebihan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: