AWAS Perangkap Latte Factor! Begini Cara Gen Z Atur Keuangan Biar Tua Kaya Raya

SUMEKS.CO - Gen Z, yang tumbuh dalam era digital dan budaya FOMO (Fear of Missing Out), sering kali terjebak dalam pengeluaran kecil yang tidak terasa membebani, tetapi bila dijumlahkan, efeknya bisa signifikan.

Istilah Latte Factor muncul untuk menggambarkan fenomena tersebut, terutama di era di mana gaya hidup konsumtif semakin mengakar.

Hindari Jebakan Latte Factor! Begini Cara Gen Z Atur Keuangan dengan Mudah--

Kebiasaan kecil yang sering kali dianggap remeh, tetapi siapa sangka pengeluaran sepele ini bisa berdampak besar pada keuangan jangka panjang.

Konsep ini merujuk pada kebiasaan membeli barang atau layanan kecil, seperti secangkir kopi, makanan ringan, atau langganan aplikasi, yang secara konsisten dilakukan setiap hari.

BACA JUGA:Bahaya Latte Factor: Pengeluaran Kecil yang Diam-diam Merenggut Masa Depan Gen Z

BACA JUGA:Fenomena Mengerikan Brain Rot: Kenapa Gen Z Wajib Tahu Istilah Ini?

Tanpa disadari, pengeluaran ini dapat menguras keuangan dalam jangka panjang.

Contohnya, membeli kopi seharga Rp30.000 setiap hari kerja. Dalam sebulan, biaya ini bisa mencapai Rp600.000 dan Rp7.200.000 dalam setahun. Bayangkan jika uang tersebut diinvestasikan atau ditabung.

Menurut survei oleh Morning Consult pada 2023, sebanyak 60% Gen Z mengakui bahwa mereka sering melakukan pembelian impulsif untuk hal-hal yang tidak terlalu dibutuhkan, termasuk makanan dan minuman.

Latte Factor sering tidak disadari karena sifatnya kecil dan rutin. Namun, dampaknya bisa besar.

BACA JUGA:Cerita Sukses UMKM Milenial dan Gen Z Pemenang J&T Connect Preneur Business Competition

BACA JUGA:Cara Gen Z Mengamankan Rumah saat Ditinggal Mudik: Teknologi Smart Home Berlapis Jadi Solusi Terbaik

Kebiasaan ini memengaruhi keuangan jangka pendek, seperti sulit menyisihkan tabungan, hingga keuangan jangka panjang, seperti kurangnya dana darurat atau investasi.

Sumber: