Cuaca Ekstrem Mengintai Libur Nataru, BMKG Minta Waspada
Cuaca Ekstrem Mengintai Libur Nataru, BMKG Minta Waspada --
Dwikorita juga memberikan perhatian khusus pada sektor maritim. Fenomena cold surge diperkirakan akan memicu gelombang tinggi di perairan Indonesia, yang berisiko membahayakan pelayaran dan aktivitas nelayan.
“Kami meminta perusahaan pelayaran, angkutan penyeberangan, dan nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan. Patuhi rekomendasi yang diberikan BMKG dan selalu akses informasi terbaru melalui aplikasi Info BMKG,” tambah Dwikorita.
BACA JUGA:Film Nuansa Natal Genre Komedi Red One Segera Tayang di Bioskop, Catat Jadwalnya
BACA JUGA:Akomodir Desakan Warga, Menteri Perhubungan RI Bakal Turunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Nataru
Fenomena Atmosfer dan Kondisi Laut
Deputi Klimatologi BMKG, Ardhasena, turut memaparkan kondisi terkini terkait dinamika iklim Indonesia.
Menurutnya, hingga pertengahan November 2024, indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan pengaruh La Nina lemah, sementara indeks Indian Ocean Dipole (IOD) bergerak menuju kondisi netral.
Kondisi suhu muka laut di perairan Indonesia juga menunjukkan anomali positif, atau lebih hangat dari normal.
Hal ini semakin memperkuat potensi curah hujan tinggi di sebagian besar wilayah Indonesia.
Puncak musim hujan tahun 2024/2025 diperkirakan terjadi antara November 2024 hingga Februari 2025.
Wilayah seperti Sumatera, pesisir selatan Jawa, dan Kalimantan akan mengalami puncak curah hujan pada November-Desember 2024.
"Sementara wilayah Lampung, Jawa bagian utara, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua diprediksi mengalami puncaknya pada Januari-Februari 2025,” jelas Ardhasena.
Bibit Siklon Tropis dan Dampaknya
BMKG juga mengidentifikasi dua bibit siklon tropis yang sedang aktif di Samudra Hindia, yakni Bibit Siklon Tropis 96S di barat daya Bengkulu dan Bibit Siklon Tropis 99B di barat Aceh.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebutkan bahwa kedua bibit siklon ini dapat memberikan dampak langsung maupun tidak langsung terhadap cuaca di wilayah Indonesia bagian barat.
“Bibit siklon tropis ini dapat meningkatkan intensitas hujan, memicu angin kencang, dan memperbesar gelombang laut. Selain itu, fenomena atmosfer seperti Gelombang Rossby dan Kelvin juga sedang aktif, yang berpotensi memicu hujan lebat dan badai petir di sejumlah wilayah,” ungkap Guswanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: