WAW, Pemukiman Kumuh, Pengelolaan Jakabaring Sport City, Sriwijaya FC Disorot dalam Debat Ke-3 Pilgub Sumsel
Pemukiman Kumuh, Pengelolaan Jakabaring Sport City, dan Sriwijaya FC Disorot dalam Debat Ketiga Pilgub Sumsel 2024--
WAW, Pemukiman Kumuh, Pengelolaan Jakabaring Sport City, dan Sriwijaya FC Disorot dalam Debat Ketiga Pilgub Sumsel 2024
Palembang- Sumeks.co- Debat ketiga Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Pilgub Sumsel) 2024 yang digelar pada Kamis 21 November 2024 malam di Hotel Aryaduta Palembang menghadirkan diskusi yang hangat dan penuh dinamika.
Beberpaa kali moderator harus mengingatkan kepada pendukung untuk tertib demi kelancaran debat.
Tiga pasangan calon (paslon) kandidat yang bersaing, yaitu Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia (ERA), dan Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati), saling beradu visi, misi, serta gagasan di hadapan publik.
BACA JUGA:Debat Publik Kedua Paslon OKI di Novotel Palembang Bahas 4 Tema Krusial
BACA JUGA:Kericuhan Saat Debat Pilkada Muratara di Palembang Berujung Laporan ke Polda Sumsel
Debat 3 paslon tadi maalam, Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia (ERA), Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati). Foto lek sumeks.co--
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumsel, Andika Pranata Jaya, menyebut debat ini merupakan kesempatan terakhir bagi para paslon untuk menyampaikan program unggulan mereka menjelang pencoblosan pada 27 November 2024.
Debat ini juga disiarkan langsung melalui CNN Indonesia, YouTube, dan Instagram resmi KPU Sumsel.
"Debat ini diharapkan menjadi referensi penting bagi masyarakat Sumsel dalam menentukan pilihannya," ujar Andika.
Pemukiman Kumuh Jadi Sorotan
Salah satu topik utama dalam debat tersebut adalah persoalan pemukiman kumuh yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi Sumsel, khususnya di Kota Palembang.
Herman Deru, calon gubernur nomor urut 1 sekaligus petahana, memaparkan langkah-langkah yang akan diambilnya jika kembali terpilih.
Menurutnya, penanganan kawasan kumuh harus diawali dengan pemetaan penyebab kekumuhan.
“Wilayah kumuh itu harus ditetapkan dulu oleh bupati atau wali kota. Jika penyebabnya karena sanitasi buruk, kita atasi sanitasinya. Kalau karena kepadatan penduduk, kita lakukan relokasi ke tempat tinggal yang lebih layak,” kata Herman.
Paslon nomor 1 Pilgub Sumsel : Herman Deru-Cik Ujang biasa disingkat (HDCU). Foto lek sumeks.co--
BACA JUGA: Paslon Pilkada Marak Lakukan WO Saat Debat, Terbaru Muba Usai OKU, Begini Penegasan Bawaslu Sumsel
BACA JUGA:Gegara 2 Hal Ini, Bikin Paslon Bupati Kabupaten Muba dan OKU Meradang, Putuskan WO saat Debat
Namun, jawaban Herman dinilai kurang konkret oleh calon gubernur nomor urut 2, Eddy Santana Putra.
Eddy, yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Palembang periode 2003-2013, menyoroti masih tingginya angka pemukiman kumuh di Palembang.
Ia mengkritik Herman dengan mengatakan, “Contohnya saja di Palembang yang masih banyak. Saya dulu membangun 200 rumah di pinggiran Sungai Musi untuk mengurangi kekumuhan.”
Herman tak tinggal diam. Ia menyinggung bahwa persoalan pemukiman kumuh di Palembang adalah warisan dari kepemimpinan Eddy sebelumnya.
“Pak Eddy menyampaikan masih ada sisa di Palembang. Itu mungkin sisa-sisa dari masa Pak Eddy menjabat yang belum selesai,” balas Herman.
Janji Paslon 03: Bangkitkan Kejayaan Sriwijaya FC
Pasangan calon nomor urut 3, Mawardi Yahya-Anita Noeringhati, mencuri perhatian dengan janjinya mengembalikan kejayaan Sriwijaya FC (SFC), klub sepak bola kebanggaan Sumsel yang kini berada di papan bawah klasemen Liga 2 Indonesia.
Berdasarkan data PSSI, SFC bahkan terancam degradasi.
“Pembenahan Jakabaring Sport City (JSC) dan menghidupkan kembali Sriwijaya FC adalah prioritas kami,” tegas Mawardi dalam pernyataan penutupnya.
Ia mengingatkan masyarakat akan masa kejayaan SFC yang pernah meraih gelar double winner.
Paslon nomor 2 Pilgib Sumsel, Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia biasa disebut ERA--
BACA JUGA:Paslon M Toha-Rohman Pilih WO di Debat Kedua Calon Bupati Muba 2024, Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Jelang Debat Terakhir Pilkada Palembang, RDPS Gelar Zikir dan Tabligh Akbar, Minta Doa Ribuan Jemaah
Selain itu, Mawardi-Anita berjanji membangun Pelabuhan Samudera Internasional di Tanjung Carat, Kabupaten Banyuasin.
Pelabuhan ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian Sumsel dengan mempermudah ekspor hasil bumi tanpa perlu melalui pelabuhan di Lampung atau Bangka Belitung.
“Program-program yang pernah berjaya sebelumnya tidak dilanjutkan oleh pemerintah saat ini. Kami akan melanjutkan dan membangkitkan kembali, termasuk pembangunan Pelabuhan Samudera Internasional,” ujar Mawardi.
Jakabaring Sport City dan Ekonomi Disorot Eddy Santana
Eddy Santana Putra tak ketinggalan mengkritik pengelolaan Jakabaring Sport City (JSC) yang dianggap tidak profesional.
Menurut Eddy, JSC sebagai pusat olahraga kebanggaan Sumsel kini dalam kondisi memprihatinkan.
“Jakabaring Sport City saat ini kondisinya parah dan tak terawat. Ini menunjukkan pengelolaan yang buruk oleh pemerintah daerah,” kata Eddy dalam debat.
Ia juga menyoroti keberadaan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) yang menurutnya terbengkalai.
Di bidang ekonomi, Eddy menjanjikan program akses mudah untuk peminjaman modal bagi pelaku UMKM.
Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat kecil menengah.
Paslon nomor 3 Pilgub Sumsel: Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati)--
Debat yang Semarak dan Riuh
Debat ketiga Pilgub Sumsel ini berlangsung semarak dengan kehadiran ratusan pendukung dari masing-masing paslon.
Pendukung yang berada di dalam maupun luar ruangan debat membawa atribut seperti spanduk dan kaus bergambar paslon favorit mereka, membuat suasana semakin riuh.
Selain masyarakat umum, tampak juga Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turut hadir menyaksikan debat ini.
Dalam kesempatan tersebut, Andika Pranata Jaya kembali mengingatkan masyarakat Sumsel untuk menggunakan hak pilih mereka pada hari pencoblosan.
“Mari bersama-sama memastikan Sumsel tetap aman dan damai. Pastikan Sumsel zero conflict hingga akhir pelaksanaan Pilkada Serentak 2024,” ujar Andika.
Debat ketiga Pilgub Sumsel 2024 telah memberikan gambaran jelas mengenai program kerja dan prioritas masing-masing paslon.
Dari persoalan pemukiman kumuh, pengelolaan Jakabaring Sport City, hingga kebangkitan Sriwijaya FC, semua isu dibahas secara mendalam oleh para kandidat.
Kini, giliran masyarakat Sumsel yang menentukan pilihan terbaik mereka untuk masa depan provinsi ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: