Perlambatan Ekspansi Bisnis UMKM, Indeks BRI Turun di Triwulan III 2024

Perlambatan Ekspansi Bisnis UMKM, Indeks BRI Turun di Triwulan III 2024

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mempublikasikan laporan Indeks Bisnis UMKM Triwulan III 2024 yang mencatat adanya perlambatan dalam ekspansi bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.--

Hal ini disebabkan oleh kenaikan harga barang input serta prospek bisnis yang tidak seoptimis kuartal sebelumnya. Peningkatan pada persediaan barang jadi sejalan dengan menurunnya produksi dan permintaan, dan kegiatan investasi juga melambat akibat keterbatasan dana yang sebagian besar terserap oleh naiknya harga barang input.

Perlambatan ekspansi pada Triwulan III 2024 terlihat di beberapa sektor usaha UMKM. Beberapa sektor, seperti sektor pertanian serta sektor perhotelan dan restoran, bahkan menunjukkan kontraksi.

BACA JUGA:BRILink: Inovasi Bank BRI yang Memudahkan Akses Layanan Perbankan di Daerah Terpencil

BACA JUGA:Inovasi Pembayaran Digital Merambah Kota Lubuklinggau, Pedagang Rasakan Manfaat Barkot Pembayaran BRI

Aktivitas sektor pertanian melemah akibat berakhirnya musim panen tanaman pangan pada Triwulan II dan musim kemarau yang cukup kering di beberapa daerah. Sementara itu, sektor perhotelan dan restoran mengalami penurunan permintaan pasca HBKN dan liburan sekolah pada kuartal sebelumnya.

Di sisi lain, sektor pertambangan mengalami ekspansi sejalan dengan musim kemarau yang mendukung kegiatan penambangan, terutama untuk pasir dan air bersih. Sektor industri, perdagangan, dan transportasi didorong oleh kenaikan rata-rata harga jual dan permintaan yang relatif kuat, didukung oleh normalisasi aktivitas setelah HBKN.

Sektor konstruksi mencatat indeks tertinggi di level 116,3, didorong oleh meningkatnya proyek pemerintah dan swasta menjelang akhir tahun serta cuaca yang kondusif.

Meskipun menghadapi perlambatan, optimisme para pebisnis UMKM terhadap ekspansi di masa mendatang masih terlihat, dengan Indeks Ekspektasi Bisnis UMKM di level 122,3.

BACA JUGA:BRI Perkuat Komitmen Dukungan untuk Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan melalui Pembiayaan UMKM

BACA JUGA:BRI Peduli, Program Bantu Pendidikan yang Menyentuh Ribuan Mahasiswa dan Sekolah di Indonesia

Namun, dibandingkan dengan Triwulan II, indeks ini menunjukkan penurunan, yang mengisyaratkan laju peningkatan aktivitas usaha yang lebih moderat di masa mendatang. Penurunan optimisme ini didorong oleh melemahnya daya beli masyarakat, persaingan yang semakin ketat, dan awal musim tanam tanaman pangan.

Sejalan dengan perlambatan ini, Indeks Sentimen Bisnis UMKM juga mengalami penurunan pada Triwulan III, berada di level 115,1. Indeks Situasi Sekarang (ISS) turun 7,5 poin menjadi 94,1, sedangkan Indeks Ekspektasi (IE) melemah 4,0 poin menjadi 136,0. Hal ini mencerminkan kekhawatiran pelaku usaha terhadap prospek bisnis yang semakin menantang.

Penilaian pelaku UMKM terhadap kemampuan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugas utamanya ikut mengalami penurunan. Hal ini tercermin dalam Indeks Kepercayaan Pelaku (IKP) usaha UMKM terhadap pemerintah yang melemah 4,6 poin menjadi 125,9.

Meskipun demikian, UMKM masih memberikan penilaian tinggi terhadap upaya pemerintah dalam menciptakan rasa aman dan menjaga infrastruktur, dengan nilai masing-masing 144,2 dan 138,2.

BACA JUGA:Tingkatkan Pelayanan, Lapas Perempuan Martapura Terima Bantuan Mesin Antrean Modern dari BRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: