Santri Anak Umat dan Bangsa
Drs. KH. Mudrik Qori, M.A. Mudir Pondok Pesantren Al-Ittifaqiah Indralaya--
Aktualisasi Peran Santri
Peringatan Hari Santri setiap tahunnya memberikan dampak positif bagi pengakuan dan kemajuan pesantren di Indonesia.
Dengan semakin diakuinya pesantren sebagai bagian penting dari sistem pendidikan nasional, berbagai kebijakan dan program dicanangkan untuk mendukung pengembangan pesantren.
Salah satu bentuk dukungan konkret adalah adanya Undang-Undang Pesantren yang memberikan landasan hukum bagi pesantren untuk berperan lebih aktif dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
BACA JUGA:Ketua LPTQ Sumsel KH Mudrik Qori Minta Dewan Hakim MTQ/STQH Adakan Training Penjurian Secara Rutin
Di sisi lain, banyak pesantren kini menjalankan program pemberdayaan ekonomi umat melalui koperasi dan usaha mandiri. Santri tidak hanya diajarkan tentang ilmu agama, tetapi juga tentang kemandirian ekonomi dan kewirausahaan.
Dengan adanya dukungan pemerintah, pesantren semakin berkembang menjadi pusat pendidikan yang holistik, yang mencetak santri berdaya saing sekaligus berakhlak mulia.
Hari Santri juga menjadi momentum bagi pesantren untuk memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun sektor swasta.
Kolaborasi ini penting untuk memastikan pesantren tetap relevan dan mampu berkontribusi bagi pembangunan bangsa.
BACA JUGA:Dubes Jepang Kanasugi Kenji 'Agam Nian' dengan Pengasuh Ponpes Ittifaqiah Indralaya KH Mudrik Qori
BACA JUGA:IAIQ Al-Ittifaqiah Indralaya, Gelar Mastama Tahun Akademik 2024-2025, Dibuka Wabup Ogan Ilir
Santri Harapan Masa Depan Indonesia
Santri memiliki potensi besar untuk berperan dalam pembangunan masa depan Indonesia. Santri adalah generasi yang memiliki fondasi moral kuat dan wawasan luas. Di era globalisasi ini, Indonesia membutuhkan sosok-sosok pemimpin yang berintegritas dan berakhlak mulia. Santri, dengan bekal ilmu dan akhlak yang mereka miliki, sangat potensial menjadi pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi bangsa.
Tantangan masa depan menuntut santri untuk tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga menguasai teknologi dan kemampuan berpikir kritis. Dunia kerja yang semakin kompetitif membutuhkan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: