Presiden Prabowo Bekali Kabinet di Lembah Tidar, Kenapa Harus di Lembah Tidar, Apa Maknanya?

Dalam sambutannya, Presiden Prabowo mengenang nilai sejarah Lembah Tidar, kawasan yang disebut sebagai “Paku Pulau Jawa” dan pusatnya para ksatria yang telah mengabdikan diri bagi negara. 

Prabowo menjelaskan bahwa setiap anggota kabinetnya perlu memahami dan meresapi nilai-nilai luhur yang terkandung di tempat ini, yang juga menjadi pusat pendidikan militer.

“Saya memilih Lembah Tidar karena tempat ini adalah saksi sejarah perjuangan panjang bangsa Indonesia,” ujar Presiden Prabowo.

Beliau juga memperkenalkan beberapa alumni terbaik dari Akademi Militer yang kini menduduki posisi penting di kabinetnya. 

Presiden menyatakan kebanggaannya karena memiliki menteri yang berasal dari latar belakang militer yang kuat dan berdedikasi tinggi terhadap bangsa.

Memaknai Sejarah Lembah Tidar, Simbol Ketangguhan dan Spiritualitas

Lembah Tidar, yang terletak di kaki Gunung Tidar, memiliki arti yang mendalam bagi sejarah dan spiritualitas Jawa. 

Gunung Tidar dianggap sebagai “pusat Tanah Jawa” yang berfungsi sebagai penyeimbang agar Pulau Jawa tidak goyah. 

BACA JUGA:Tidar Musi Rawas Optimis Raih 40 Persen Suara untuk Prabowo dari Gen Z dan Milenial

BACA JUGA:Ini Materi yang Diberikan kepada Menteri Kabinet Merah Putih di Akmil Magelang Hari Kedua

Legenda mengatakan bahwa di puncak Gunung Tidar terdapat Tombak Kyai Sepanjang, simbol pengikat yang menghubungkan Jawa dengan energi spiritualnya.

Selain nilai mistisnya, Lembah Tidar juga merupakan lokasi pelatihan bagi taruna Akmil.

Kawasan ini telah menjadi simbol ketangguhan, disiplin, dan dedikasi para calon perwira yang ditempa melalui berbagai pendidikan fisik, mental, dan intelektual. 

Para taruna yang belajar di sini, sering dijuluki sebagai “Macan Lembah Tidar”, sebuah julukan yang mencerminkan keberanian dan semangat juang yang tinggi.

Pendidikan di Lembah Tidar tidak hanya menekankan pada ilmu militer, tetapi juga nilai-nilai moralitas, kepemimpinan, dan pengabdian.

Inilah yang menjadikan lembaga ini tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai pusat pembentukan karakter para ksatria bangsa yang berkomitmen untuk mengabdi kepada negara.

Sumber: