Anna Kumari Berpulang, Banjir Doa dan Ucapan Duka Cita, Berikut Sederet Prestasi Sang Maestro Tari

Anna Kumari Berpulang, Banjir Doa dan Ucapan Duka Cita, Berikut Sederet Prestasi Sang Maestro Tari

Anna Kumari Berpulang, Banjir Doa dan Ucapan Duka Cita, Berikut Sederet Prestasi Sang Maestro Tari--

Sekilas mengenai perjalanan sepak terjang sang maestro seni tari Almarhumah Anna Kumari yang dilansir dari berbagai sumber.

Almarhumah Anna Kumari memiliki nama lengkap Masayu Anna Kumari lahir di Palembang tahun 1945 yang merupakan keluarga dari perintis kemerdekaan RI Amantjik Rozak.

Semasa kecilnya, Anna Kumari mulai belajar dan minatnya pada seni tari saat masih duduk di bangku sekolah dasar sekira tahun 1961.


--

Saat kecil juga, Anna Kumari kerap diajak orang tuanya menghadiri pesta pernikahan adat Palembang. 

Di sela-sela kunjungan itu, ia kadang menyelinap ke kamar pengantin untuk mengagumi riasan mempelai perempuan dan kain songket yang digunakan.

Siapa sangka, tindakan jahil itu justru mendorongnya melestarikan seni dan kebudayaan Palembang.

Anna Kumari yang memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian seni budaya Palembang. Dialah penjaga dan pelestari seni budaya terakhir di kota Palembang,

Terbukti dengan kiprahnya dalam pelestarian seni budaya Palembang sudah puluhan tahun, telah mendapatkan berbagai macam penghargaan.

Pada tahun 1962, Almarhum Anna Kumari yang kala itu berusia 17 tahun mengikuti seleksi penari di Istana Kepresidenan. Setelah menjalani sejumlah tes, ia terpilih untuk membawakan tari Bali.

Tak hanya itu, Cek Anna begitu ia populer dipanggil merupakan Anak dari Alm Mayor AR Amantcik Rozak dijuluki Panglima Sabilillah Andalas Selatan pejuang Perang Lima Hari Lima Malam dan Perintis Kemerdekaan RI, dikenali pencipta tari yang produktif dan untuk itu tidak kurang 50 tari telah diciptakannya.

Kakak kandung dari artis senior Anwar Fuady ini, dimasa remajanya tumbuh menjadi sosok yang paling mencintai kesenian tari hingga tampil dalam sejumlah acara kenegaraan.

Oleh sebab itu, almarhumah Anna Kumari sempat mendapatkan penghargaan Upakarti dari Presiden kedua RI Soeharto saat itu.

Tahun 1962, ia yang kala itu berusia 17 tahun mengikuti seleksi penari di Istana Kepresidenan. Setelah menjalani sejumlah tes, ia terpilih untuk membawakan tari Bali.

Sosok Almarhumah Anna Kumari  dikenal gigih, terutama dalam memperkenalkan seni budaya Sumsel agar dapat dikenal luas melalui narasumber-narasumber yang dihadirkan dalam film ini baik dari sang Maestro sendiri, Anna Kumari, sang adik Anwar Fuadi (artis nasional), sang anak, budayawan, sejarawan dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: