WASPADA! Virus Monkey Pox Bisa Ditularkan Lewat Percikan Air Liur, Begini Penjelasan WHO

WASPADA! Virus Monkey Pox Bisa Ditularkan Lewat Percikan Air Liur, Begini Penjelasan WHO

Virus Monkey Pox bisa ditularkan lewat percikan air liur. --

Ditambah, temuan adanya dampak kesehatan bagi yang terinfeksi penyakit cacar monyet tersebut telah menyebar ke negara-negara tetangga dari Republik Democratic Congo.

Upaya dilakukan oleh pihak komite darurat kesehatan yang sebelumnya telah memberitahu Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Pertemuan tersebut membahas tentang apakah wadah penyakit cacar monyet merupakan keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian masyarakat Internasional atau dikenal dengan status PHEIC.

BACA JUGA:Waspada! Cacar Monyet Cepat Menular Lewat Aktivitas Seksual, Simak Penjelasan Dinkes Palembang

BACA JUGA: Dinkes Palembang Waspadai Penyebaran Cacar Monyet, Begini Antisipasinya

WHO Tingkatkan Status 

Diketahui status PHEIC sendiri, merupakan peningkatan status kewaspadaan tertinggi organisasi kesehatan dunia (WHO) yang bertujuan untuk mempercepat penelitian, hingga tindakan kesehatan masyarakat internasional untuk mengatasi suatu penyakit.

Dikatakan Tedros, bahwa jelas respon internasional yang terkoordinasi sangat penting untuk menghentikan wabah ini (cacar monyet) dan menyelamatkan nyawa.

Masih dalam informasinya, wabah cacar monyet menyebar melalui kontak dekat satu sama lain dan biasanya disertai dengan gejala ringan namun bisa berakibat fatal pada sejumlah kasus.

Penyakit cacar monyet dapat menyebabkan gejala seperti Flu hingga lesi berisi nanah pada tubuh yang terinfeksi.

BACA JUGA:ASTAGHFIRULLAH! Gejalanya Mirip Cacar Monyet, Wabah Flu Tomat Serang Ratusan Anak di India

BACA JUGA:1 Orang Terkonfirmasi Cacar Monyet di Indonesia Hari Ini

Wabah di Kongo dimulai dengan penyebaran varian endemik, yang dikenal sebagai klade I. 

Namun, varian baru klade Ib, tampaknya menyebar lebih mudah melalui kontak dekat rutin, termasuk hubungan seksual.

Virus ini telah menyebar dari Kongo ke negara-negara tetangga, termasuk Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda, yang memicu tindakan dari WHO.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: