Kenapa Jokowi Pilih Nama Istana Garuda di IKN, Ini Alasannya!

Kenapa Jokowi Pilih Nama Istana Garuda di IKN, Ini Alasannya!

Kenapa Jokowi pilih nama Istana Garuda di IKN, alasannya. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--

"Istana tempatnya Pak Presiden (Jokowi) itu beliau mencetuskan bahwa nama gedung ini Istana Garuda. Karena lambang burung garuda itu kan menoleh ke kanan, entah kenapa," katanya, dalam ASN Fest 2024 di Jakarta, dikutip berbagai sumber. 

Lalu, hari ini garuda melihat ke depan, menatap ke depan, tidak miring ke kiri-kanan. 

BACA JUGA:Spektakuler, Ikuti Panjat Pinang 79 Batang, Sepeda dan Hadiah Lain Menanti di Pucuk!

BACA JUGA:Anaknya Dijambret, Seorang Ibu Jerit di Medsos, Pelaku Diduga Kerap Beraksi di Sejumlah Tempat di Palembang

Dikatakan, kalau dulu zaman Orde Baru, orang bilang, 'Oh pantas saja Indonesia barat lebih maju dari Indonesia timur, karena garudanya melihat ke kanan saja'. 

"Sekarang garuda kita menatap ke depan, artinya kita menjadikan IKN Indonesia-sentris, tidak lagi Jawa-sentris," tegas Alimuddin.

Lanjut dia, Otorita IKN menjadi tamu pertama Presiden Jokowi di Istana Garuda. Pertemuan itu dilakukan pada Senin 29 Juli 2024 kemarin, saat sang Kepala Negara berkantor di IKN Nusantara.

Lalu, di lain sisi, jangan berpikir IKN rampung secara keseluruhan pada 2024. OIKN menyebut tahun ini baru dalam tahap penyelesaian infrastruktur dasar.

BACA JUGA:Tanggapan Suporter Timnas Saat Tahu Indonesia Bakal Uji Coba dengan Timnas Belanda: Jangan Lupa Gawang Sendiri

BACA JUGA:Bukan Ole Romeny, Justru 2 Pemain Naturalisasi Ini Siap Berseragam Timnas Indonesia, Kualifikasi Piala Dunia

"Jadi seolah-olah IKN itu harus selesai tahun ini (2024), enggak. Ini tahun penyelesaian prasarana dasar, air minum, jalannya, jalan tol juga hampir rampung Desember (2024)," tegas Alimuddin.

Masih kata, kalau ada kesempatan, bilang kepala otorita, seeing is believing. Lihatlah, jangan terlalu banyak melihat yang hoaks-hoaks bahwa ini mangkrak, pembangunan tidak ada, investasi tidak ada. Jadi itu dipastikan tidak benar. 

Sambungnya, Otorita tengah mempersiapkan groundbreaking ke-7 di ibu kota baru tersebut. Ia menyebut ada sejumlah investor masuk untuk membangun proyek, salah satunya Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Alimuddin juga mengklaim sudah ada hampir Rp60 triliun investasi yang masuk dari kelompok swasta dalam negeri.

BACA JUGA:Sa'ad bin Abi Waqqash Sahabat Rasulullah SAW Orang Ketujuh Memeluk Islam, Penakluk Persia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: