WPI: Pilar Hijau di Banyuasin, Menggabungkan Pertanian dan Pelestarian

Berkomunikasi dengan masyarakat dan menanggapi keluhan mereka adalah langkah penting dalam membangun hubungan yang baik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan.

Jika ada keluhan terkait debu atau isu lain, penting untuk terus melibatkan warga dalam proses penyelesaian dan penyesuaian yang diperlukan.

BACA JUGA:Kemenkumham Babel Selenggarakan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) 2024, Ini Tujuannya

BACA JUGA:Milad ke-4 Yayasan Genlita Ukir Senyum Anak-anak Yatim Dhuafa: Jadikan Momen Ini Sebagai Ajang Saling Peduli

Perusahaan juga sudah berkomunikasi serta meminta arahan dari perangkat desa dan kecamatan.

"Kami berkomitmen untuk mempelajari sumber masalahnya, dan terus berkordinasi dengan warga untuk mencari solusinya" ujar dia.

Sebagai perusahaan yang dekat dengan permukiman masyarakat, WPI membangun hubungan yang positif dengan masyarakat sekitar.

Keterlibatan dalam kegiatan sosial dan keagamaan, serta memberikan bantuan seperti penyaluran air, tidak hanya menunjukkan kepedulian perusahaan tetapi juga dapat membantu memperkuat dukungan dan rasa saling percaya antara perusahaan dan komunitas.

BACA JUGA:Kemenkumham Sumsel Hadiri Penutupan dan Simulasi Kegiatan Pelatihan Pencegahan Karhutla di Sumsel

BACA JUGA:SKD Catar Poltekip/Poltekim Palembang Selesai! Siapa Saja yang Lolos ke Tahap Berikutnya?

Tindakan seperti ini dapat menciptakan dampak yang positif dan memperkuat reputasi perusahaan di mata masyarakat.

Simon menambahkan, kehadiran WPI diharapkan dapat memberikan dampak berganda (multiplier-effect) bagi masyarakat dan pemerintah di Banyuasin khususnya dan Palembang pada umumnya.

Selain meningkatkan peluang kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, perusahaan juga membantu menambah pendapatan asli daerah (PAD), dan membantu mensejahterakan petani.

Sumber: