Letkol Inf Yontri Bhakti Ajak Perusahaan Agar Saling Bantu Cegah Karhutla di Kabupaten OKI

Letkol Inf Yontri Bhakti Ajak Perusahaan Agar Saling Bantu Cegah Karhutla di Kabupaten OKI

Perusahaan agar saling bantu cegah Karhutla di Kabupaten OKI. Foto : Dokumen/Sumeks.Co--

Dikatakan Dandim, pada tahun ini telah memasuki musim kemarau sehingga mulai melakukan antisipasi dan pencegahan dari sekarang. 

Jadi dengan dihadapkan kemarau harus waspada karhutla. Sehingga harus bahu membahu untuk mencegah terjadinya karhutla diwilayah OKI-OI ini. 

BACA JUGA:Wanti-Wanti Hadapi Karhutla di Musim Kemarau, Kapolres Ogan Ilir Cek Kelayakan Peralatan

BACA JUGA:Warning Karhutla! 2 Titik Api Ditemukan di Banyuasin, BPBD: 6 Hektare Lahan Hangus Terbakar

Lanjut Dandim, seperti yang diketahui bersama bahwa dampak karhutla ini sangat berbahaya dan merugikan masyarakat serta dapat menimbulkan penyakit ISPA, dan pencemaran udara. 

Maka dari itu, ditambahkan Dandim, dengan adanya pertemuan kegiatan ini maka mampu membentuk komunikasi yang semakin intens. Dan TNI AD memfasilitasi hal tersebut yang tujuannya untuk mengefektifkan koordinasi dalam membangun kabupaten OKI dan OI serta pencegahan Karhutla. 

Diberitakan sebelumnya, puncak kemarau tahun ini diprediksi Agustus dan September, ini berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 

Dimana Juli ini juga telah memasuki musim kemarau meskipun masih ada turun hujan. Baik dengan intensitas ringan dan sedang. 

BACA JUGA:Musim Kemarau Memicu Ancaman Karhutla di OKI, Siaga Darurat Diterapkan!

BACA JUGA:Ajak Stakeholder Tingkatkan Kesiagaan, Pemerintah OKI Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Antisipasi Karhutla

"Di Juli ini sebenarnya sudah masuk musim kemarau malahan dari Juni kemarin. Tetapi masih ada turun hujan saat ini," ujar Kepala Manggala Agni Sumatera Daops XVII/OKI, Edi Satriawan SP. 

Dijelaskan Edi, dengan masih adanya turun hujan sampai saat ini, maka diprediksi untuk puncak kemarau bisa terjadi di Agustus dan September nanti. 

Lalu, untuk lahan gambut yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan rawan terbakar di musim kemarau untuk saat ini kondisinya masih basah. 

"Kalau untuk sampai saat ini kondisi lahan gambut yang rawan terbakar pada musim kemarau masih aman karena kondisinya basah," jelas Edi, saat dikonfirmasi SUMEKS.CO.

BACA JUGA:Manggala Agni Siap Siaga Hadapi Musim Kemarau, Personel Ditambah untuk Cegah Karhutla!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: