Napi Lapas Mata Merah Tewas Tergantung di Kamar Mandi, Begini Kata Kapolrestabes Palembang
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr Harryo Sugihhartono menjelaskan pihaknya mencari penyebab tewasnya napi Lapas Mata Merah.-Foto: dokumen/sumeks.co-
"Yang kita jumpai ada bekas luka jeratan menyatu di leher. Kemungkinan itu simpul hidup, tapi pada bagian kepala Badan kaki, tangan tanda tanda kekerasan itu tidak ada. Di kaki ada juga ditemukan jeratan tali," ujar dr Indra kepada wartawan Kamis siang.
Pihaknya, kata dr Indra, belum dapat menyimpulkan penyebab dari Sumaryanto yang ditemukan tergeletak di kamar mandi itu.
BACA JUGA:4 Napiter di Tanjung Raja Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi, Ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Sumsel
BACA JUGA:Kepala Rutan Prabumulih Beberkan Penyebab Penghuni yang Ditemukan Tewas Tergantung di WC Masjid
"Nah itu, kita belum tahu (penyebabnya). Kalau tanda bunuh diri itu ada, tapi tanda tanda lain juga ada," beber dr Indra.
Ada kesimpulan lainnya? dr Indra menyebut Sumaryanto alias bondol itu tewas kurang dari 6 jam. "Kalau berdasarkan lebam sangat kurang dari 6 jam," tambah dia.
Temuan lain dari pemeriksaan visum yang dilakukan pihaknya juga menemukan cairan sperma yang keluar dan kedua bola mata napi tersebut memerah.
Diberitakan sebelumnya, seorang Narapidana (Napi) kasus pembunuhan terhadap pelajar di Musi Rawas ditemukan tak bernyawa di Lapas Klas 1A Merah Mata Palembang.
BACA JUGA:Tingkatkan Kedisplinan dan Kekompakan, Rutan Kelas I Palembang Gelar Kegiatan FMD
BACA JUGA:23 Santri Rutan Palembang Sukses Hafalkan Al-Quran, Siap Mengabdi untuk Masyarakat
Napi tersebut ditemukan tergantung di dalam kamar pada Kamis 18 Juli 2024 pagi sekitar pukul 06.00 WIB.
Kapolsek Sako Kompol Aidil Fitri SH MH melalui Kanit Reskrim AKP Irsan membenarkan perihal tersebut saat dikonfirmasi awak media. "Iya, kita masih olah TKP," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: