Dua Kelompok Saling Serang, Wiwit Meregang Nyawa Diduga Jadi Korban Salah Sasaran, 2 Orang Terluka

Dua Kelompok Saling Serang, Wiwit Meregang Nyawa Diduga Jadi Korban Salah Sasaran, 2 Orang Terluka

Korban salah sasaran yang ikut menjadi korban terluka saat melintasi lokasi tawuran.-Foto: Deni Kurniawan/sumeks.co-

"Korban menjadi salah sasaran, karena salah satu pelaku pembacokan melarikan diri ke arah korban. Sehingga pelaku emosi dan membacok korban," ungkapnya.

Kapolsek menambahkan, pihaknya kini masih memburu pelaku. 

"Sampai saat ini, anggota kita masih memburu para pelaku pembacokan ini. Doakan saja, pelaku cepat tertangkap," tutupnya. 

BACA JUGA:Tawuran Antar Kelompok Remaja di Simpang Rusun Jalan Radial Palembang Pecah, Polisi Sebut Ini Pemicunya

BACA JUGA:Terlibat Tawuran, 5 Anak di Bawah Umur Diringkus Polisi, 2 Orang Mantan Pencopet di Prabumulih

Sebelumnya, seorang remaja di Kota Palembang berinisial A (18) tewas setelah terlibat aksi tawuran antar dua kelompok remaja yang terjadi di kawasan Celentang, Kecamatan Kalidoni Palembang, Senin 24 Juni 2024 dini hari sekitar pukul 00.30 WIB.

Remaja yang tinggal di Jalan Temon, Lorong Tangga Raja, Kelurahan 27 Ilir, Palembang itu tewas akibat luka bacok senjata tajam saat menjalani perawatan medis di rumah sakit Boom Baru Palembang.

Kepada SUMEKS.CO Baharudin (39), ayah kandung korban menuturkan, dirinya pertama kali mendapatkan kabar bahwa anak kesayangannya itu meninggal dunia setelah dikabari oleh anak tertuanya.

"Sekitar jam 03.00 WIB dini hari tadi malam saya ditelpon, bahwa anak saya sudah meninggal dunia di rumah sakit akibat mengalami luka bacok setelah terlibat aksi tawuran," jelasnya saat dibincangi di rumah duka.

BACA JUGA:Antisipasi Balap Liar dan Tawuran Antar Remaja, Polsek Pangkalan Lampam Patroli Jelang Berbuka Puasa

BACA JUGA:5 Remaja Diringkus Samapta Polda Sumsel di Simpang Yuka Saat Hendak Tawuran, Ada Barang Bukti Bom Molotov

Mendapatkan kabar tersebut, lanjut Baharudin dirinya pun langsung bergegas dari tempatnya kerja menuju ke rumah sakit.

"Setibanya di rumah sakit, ternyata benar anak saya sudah dalam keadaan meninggal dunia saat mendapatkan perawatan medis. Anak saya langsung kami bawa ke rumah duka untuk disemayamkan," katanya.

Menurutnya, korban sehari-harinya tinggal dengan nenek dan kakeknya yakni kedua orang tua dari istrinya. Saat kejadian cerita orang di rumah korban pergi tidak berpamitan hendak mau kemana.

"Menurut orang rumah, sebelumnya korban sempat pulang ke rumah sekitar pukul 12 malam, kemudian pergi lagi usai dijemput oleh teman-temannya satu jam kemudian. Tak lama menjelang pagi kami baru dapat kabar bahwa korban sudah meninggal dunia di rumah sakit diduga akibat terlibat aksi tawuran," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: