Begini Cara Menentukan Awal Bulan Dzulhijjah 1445 H, Kini BMKG Juga Bantu dengan Teknologi Modern

Begini Cara Menentukan Awal Bulan Dzulhijjah 1445 H, Kini BMKG Juga Bantu dengan Teknologi Modern

Begini Menentukan Awal Bulan Dzulhijjah 1445 Hijriyah --

Begini Cara Menentukan Awal Bulan Dzulhijjah 1445 H, dan Kini BMKG Juga Bantu dengan Teknologi Modern

Jakarta, Sumeks.co, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) telah mengumumkan bahwa pengamatan hilal untuk penetapan awal bulan Dzulhijjah 1445 Hijriyah telah memenuhi kriteria imkanurrukyah di seluruh wilayah Indonesia. 

Keterangan ini tercantum dalam buku "Informasi Hilal Awal Dzulhijjah 1445 H", yang dirilis oleh Ketua LF PBNU, KH Sirril Wafa, dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur.

Menentukan awal bulan Dzulhijah ini perlu diketahui semua orang karena terkiat dengan Idul Adha yang jatuh pada setiap tanggal 10 bulan Dzulihijjah. 

Menurut data yang dirilis, hilal pada 29 Dzulqa'dah 1445 H,  jatuh pada Jumat Kliwon, 7 Juni 2024, memiliki posisi +9 derajat 16 menit 26 detik di atas ufuk dengan elongasi sebesar 12 derajat 43 menit 37 detik.

Pengamatan ini dilakukan dari Gedung PBNU di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat.

BACA JUGA:Jelang Hari Raya Idul Adha, Polisi Ingatkan Warga Waspadai Pencurian Hewan Kurban

BACA JUGA:PT Bukit Asam Gelar Pelatihan Penyembelihan Hewan Kurban Menjelang Idul Adha 1445 H

 Ijtima atau konjungsi terjadi sehari sebelumnya, pada Kamis Wage, 6 Juni 2024 pukul 19:39:45 WIB.

Dokumen tersebut juga mencatat bahwa posisi matahari terbenam dan letak hilal pada 29 derajat 56 menit 43 detik utara titik barat, dengan hilal berada pada 7 derajat 07 menit 18 detik utara Matahari. 

Kondisi ini menunjukkan hilal yang miring ke utara, sesuai dengan kriteria imkanurrukyah yang digunakan untuk penetapan hari raya dan waktu penting lainnya dalam kalender Islam.

Perbedaan ketinggian hilal juga dicatat dalam data yang dirilis, dimana Lhoknga, Aceh mencatat ketinggian hilal tertinggi +11 derajat 08 menit, sementara Merauke, Provinsi Papua Selatan, mencatat ketinggian hilal terkecil dengan +7 derajat 53 menit.

Metode penghitungan yang digunakan oleh LF PBNU adalah falak tahqiqi tadqiki ashri kontemporer, yang merupakan metode khas Nahdlatul Ulama, menegaskan komitmen organisasi ini dalam memadukan ilmu pengetahuan dan tradisi dalam praktek keagamaan.

BMKG Bantu Tentukan Awal DZulhijjah 1445 H dengan Teknologi Observasi dan Hisab Modern

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: